PDI Perjuangan (PDIP) membuka peluang untuk bergabung dalam Koalisi Besar yang diwacanakan usai pertemuan 5 ketum parpol dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan menggabungkan 6 parpol bukanlah suatu hal yang mudah.
"Menggabungkan 6 partai politik di tengah keinginan mayoritas ketua umum mereka atau elite penting mereka maju di pilpres bukan perkara gampang," kata Adi saat dihubungi, Selasa (4/4/2023).
Adi mengatakan bahwa masing-masing partai seperti Partai Gerindra maupun Partai Golkar tentunya ingin sama-sama memajukan ketumnya sebagai capres di Pilpres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prabowo itu harga mati jadi capres bagi Gerindra, Cak Imin juga harga mati jadi capres, kemudian Airlangga juga harga mati jadi capres. Apalagi ada PDIP, di dalamnya sebagai pemenang pemilu dua kali pastinya akan mematok harga mati," katanya.
Menurutnya, jika Koalisi Besar kelak terbentuk, pembahasan soal kesepakatan politik di antara mereka akan berakhir dengan deadlock atau jalan buntu. Pada akhirnya, sambung Adi, para parpol tidak ada yang selaras karena tidak ada yang mau mengalah.
"Kemungkinan besar akan terjadi deadlock, kalau tidak ada kompromi yang bisa dinegosiasikan persoalan siapa yang menjadi pasangan capres dan cawapres yang akan diusung. PDIP tentu tidak akan mau mengalah sebagai posisi orang nomor dua, kemudian Gerindra juga tidak mau mengalah dengan posisi nomor dua," katanya.
"Mengingat kedua partai ini selain partai besar, elite-elitenya sebut saja Prabowo Subianto ataupun Puan Maharani yang orang penting harga mati, termasuk Airlangga dan Cak Imin," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani merespons wacana koalisi besar yang mencuat dari pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan 5 ketua umum partai politik pendukung pemerintahannya di markas PAN. Puan mengaku setuju dengan wacana tersebut, jika memiliki tujuan dan cita-cita yang sama.
"Koalisi itu sebenernya bisa dilakukan, jika kemudian visi dan misi atau kemudian cita-cita dari semuanya itu bersepakat untuk sama-sama bisa melakukannya," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4).
"Jadi ya setuju kalau memang itu dilakukan dengan cita-cita dan visi-misi yang sama untuk Indonesia," sambungnya.
Puan telah mendengar pernyataan Presiden Jokowi terkait kecocokan peleburan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi Golkar, PPP, dan PAN dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) besutan Gerindra dan PKB. Menurutnya, PDIP akan mendukung hal apapun yang terbaik bagi negara dan bangsa.
"Saya nonton di TV, Pak Jokowi menyatakan bahwa silakan para ketum parpol yang menjalankan hal tersebut, presiden akan menjadi pendengar, itu yang saya nonton di TV pernyataan dari presiden. Jadi, yang terbaik untuk bangsa dan negara yang terbaik untuk rakyat, tentu PDIP pasti akan mendukung hal tersebut," tuturnya.
(azh/aud)