.webp)
Ketua DPP Golkar Dave Laksono merespons batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dave menyayangkan pembatalan ini.
"Kita sangat menyedihkan, bahwa saya berkali-kali bilang jangan di campur adukkan politik dengan olahraga," kata Dave usai menghadiri acara Musyawarah Besar Kosgoro 1957 di Merlynn Park, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2023).
Menurut Dave, politik dan olahraga dua hal berbeda. Dia mengimbau untuk tidak merusak olahraga dengan kepentingan politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Olahraga itu kesempatan untuk generasi muda, kaum muda kita anak-anak kita tampil, akan tetapi dirusak oleh kepentingan sesaat politik atas namakan berbagai macam hal," ujarnya.
Dave mengatakan dengan kejadian tersebut berdampak merugikan Indonesia. Menurutnya, Indonesia kehilangan potensi dari berbagai sektor dari batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Padahal alasan yang digunakan itu bisa diselesaikan secara teknis, akan tetapi dikarenakan terus didorong, digoreng, hingga akhirnya Indonesia yang rugi. Generasi muda Indonesia yang rugi, atlet-atlet kita yang kehilangan kesempatan untuk tampil sebagai atlet-atlet kelas dunia," ungkap dia.
"Bahkan mungkin ke depannya, potensi-potensi kita untuk menjadi tuan rumah berbagai macam forum olahraga internasional, bisa terancam," imbuhnya.
Diketahui, FIFA akhirnya mengambil keputusan terkait polemik Piala Dunia U-20 di Indonesia. FIFA menyatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Keputusan tersebut setelah Ketua PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, Rabu (29/3).
"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023," demikian keterangan di situs resmi FIFA.
Namun FIFA belum mengumumkan negara yang akan bertindak sebagai tuan rumah menggantikan Indonesia. FIFA memastikan jadwal Piala Dunia U-20 tidak berubah.
