Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai duet atau duel Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tergantung posisi Anies Baswedan. Dia menyebut hal itu bisa dilihat saat peta eksistensi Anies pada Agustus mendatang.
"Saya ada dua catatan, pertama apakah Ganjar dan Pak Prabowo ada potensi duet atau duel. Menurut saya terlalu dini untuk mengatakan ada potensi mereka berdua duet. Karena duet atau duel itu sangat ditentukan oleh peta sampai Agustus 2023 dan seberapa mengancam Anies Baswedan," kata Burhanuddin dalam acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (30/3/2023).
Burhanuddin menuturkan apabila eksistensi Anies tampak seperti lahir kembali pada Agustus nanti, kemungkinan besar Ganjar dan Prabowo berduet. Namun jika sebaliknya Anies melemah, maka bisa jadi Ganjar dan Prabowo akan berduel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau misalnya Anies kembali reborn di jelang Agustus 2023 kemungkinan duet antara Ganjar dan Pak Prabowo itu semakin membesar. Kalau Anies punya potensi menguat. Karena selisih dengan pak Prabowo di saya itu masih.. jadi tidak signifikan," ucapnya.
"Jadi potensi Anies menguat harus kita buka opsinya. Dan misalnya Anies melemah terus, berarti kemungkinan pak Ganjar dan Prabowo duel, dua-duanya maju dengan cawapres masing-masing," imbuhnya.
(dek/idn)