Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus berbicara mengenai soal kader internal partai politik yang diusung menjadi calon presiden (capres). Dia menyebut capres dari internal parpol merupakan keharusan.
Hal itu disampaikan Deddy dalam acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik yang disiarkan melalui YouTube, Rabu (29/3/2023). Awalnya, Deddy mempertanyakan tugas dan fungsi parpol.
"Yang pertama, PDI Perjuangan ngotot calon presiden. Ya terus lu bikin partai politik buat ape (buat apa-red)? Terus menang pemilu buat apa?" kata Dedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sederhana aja, kalau lu nggak punya buat rebut kekuasaan, jangan buat partai politik. Bikin arisan gitu loh. Karena Undang-undang (UU) juga melibatkan partai politik untuk mendidik, merekrut, dan menjadikan calon pemimpin untuk merebut kekuasaan yang dengn itu bisa melakukan, melaksanakan apa yang diputuskan dalam manisfes partai kan kira-kira begitu," lanjutnya.
Deddy menyebut capres berasal dari kader internal parpol merupakan suatu keharusan. Menurutnya akan aneh jika ada parpol justru mendukung orang di luar kadernya sebagai capres.
"Jadi itu adalah suatu keharusan. Yang aneh itu kalau partai pagi-pagi udah dukung calon lain. Harusnya yang normal itu setiap partai keluar dengan calonnya, baru kita duduk sama-sama yakan. Harusnya begitu, kai punya ini, kami punya itu, ayok bagaimana. Jangan pagi-pagi udah mikir kami calonkan si A, calonkan si B, lah trus lu jadi partai politik ngapain sih?" ujarnya.
Deddy menyampaikan secara etis capres berasal dari internal parpol. Sehingga kata Deddy, masyarakat bisa melihat calon pemimpin yang diajukan parpol.
"Saya kan bicara etisnya, filosofisnya UU nya kan gitu. Harusnya begitu kita ini, jadi bangsa ini bisa melihat banyak calon pemimpin yang diajukan partai politik," imbuhnya.
(dek/dnu)