Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai pengumuman cawapres pendamping Anies Baswedan seharusnya tidak perlu menunggu sikap politik lawan. Menurutnya, akan lebih bagus jika cawapres Anies segera dideklarasikan.
"Karenanya mestinya poros perubahan yang sudah mendeklarasikan Anies mestinya mengumumkan siapa pendampingnya Anies, karena semakin cepat dideklarasikan akan semakin bagus duet poros perubahan," kata Adi Prayitno saat dihubungi, Kamis (16/3/2023).
Adi mengibaratkan hal ini seperti tim sepakbola elite yang tak perlu menunggu strategi lawannya untuk melawan. Dia berharap cawapres Anies bisa segera diumumkan.
"Biasanya kalau tim sepakbola yang sudah mapan tidak terlampau peduli lawan itu pakai skenario apa, pakai strikernya siapa. Yang paling penting dikuatkan bagaimana timnya sendiri yang diperhitungkan. Begitupun dengan poros perubahan," katanya.
"Mestinya tutup mata, tak perlu melihat siapa lawannya dari poros mana. Kala poros perubahan ini sudah mencukupi tiga partai ya mestinya segera diumumkan calon wakilnya," sambungnya.
Selanjutnya, dia memandang pengumuman cawapres Anies juga ditunggu oleh Partai Demokrat. Menurutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengincar kursi tersebut.
"Misalnya AHY atau siapa, itu kan sebenarnya yang sampai sekarang yang ditunggu oleh publik, apakah soal cawapres pendukung Anies ini bakal buru-buru selesai atau justru dalam tahap negosiasi yang sangat alot. Karena sangat kelihatan AHY itu cukup menginginkan bisa mendampingi Anies Baswedan, sementara NasDem misalnya mencoba mencari alternatif lain di luar AHY, misalnya Aher atau Bu Khofifah," ujarnya.
Namun, menurutnya pengusungan capres PDIP nanti tentu memiliki pengaruh pada peta politik. Apalagi yang digadang-gadang Ganjar Pranowo akan diusung sebagai capres PDIP nanti.
"Yang kedua, masuk akal kalau pengumuman capres PDIP itu akan mengubah konstalasi politik, apalagi misalnya nama yang diusung PDIP itu punya nama besar, punya elektabilitas tinggi, sebut saja misalnya Ganjar Pranowo maka akan mempengaruhi konfigurasi politik. Karena peminat Ganjar Pranowo ini banyak, PAN minat PPP juga minat karena sejumlah wilayahnya sudah dukung deklarasi Ganjar, bahkan Gerindra juga sangat minat gitu ya bisa berduet dengan Ganjar," katanya.
Anies Baswedan diketahui belum menentukan nama bakal cawapres yang akan menjadi pendampingnya di Pilpres 2024. Ketua Departemen Polhukam PKS Nabil Ahmad Fauzi menyebut cawapres Anies juga menunggu arah sikap politik PDIP.
"Tetapi yang tidak bisa dinafikan bagi parpol yang belum menentukan sikap sampai hari ini, semua pasti akan menunggu kapan PDIP tentukan sikap. Jadi selain kami anggap diri kami Koalisi Perubahan dan Anies itu game changer, game changer salah satunya lagi sikap PDIP. Sejauh nanti PDIP sudah tentukan sikap ya pasti partai akan punya kalkulasi kan," kata Nabil kepada wartawan di Grand Cemara Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Nabil menyebut arah sikap PDIP pasti ditunggu semua partai politik. Dia mengatakan rakyat akan yakin Pemilu 2024 tetap berjalan jika parpol lain sudah mendeklarasikan capres yang diusung.
"Ya salah satunya (nunggu sikap PDIP), tentu salah satunya, karena yang penting begini, kita sudah punya capres dan bangun koalisi. Itu salah satu bentuk langkah maju kami untuk yakinkan kepada publik, kepada rakyat, bahwa kita ini yakin Pemilu 2024 itu jadi. Tapi kan ini nggak cukup kalau kami doang, makanya kalau Prabowo Gerindra, semakin yakin akan kontestasi itu salah satu yang menguntungkan bagi kami juga berarti semakin yakin rakyat, pemilu,"ujarnya.
Simak Video 'PKS Tunggu Sikap PDIP Soal Cawapres Anies, Hasto: Umumkan Saja':
