Kader Demokrat Usai Pidato AHY: Ikhlaskan Kami Bersama Wong Cilik

Kader Demokrat Usai Pidato AHY: Ikhlaskan Kami Bersama Wong Cilik

Adrial Akbar - detikNews
Rabu, 15 Mar 2023 14:44 WIB
Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pidato politik seputar isu nasional sampai Pemilu 2024. Ribuan kader PD menyaksikan pidato AHY.
Foto: Kader Demokrat (Andhika Prasetia/detikcom).
Jakarta -

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak kepada rakyat miskin atau wong cilik. Partai Demokrat meminta semua pihak mengikhlaskan agar mereka yang selanjutnya bersama-sama wong cilik.

"Kita telah mendengar pidato AHY. Dan itu bukanlah kata-kata Ketua Umum Partai Demokrat. Itu adalah kata-kata semua orang. Kegelisahan semua orang," kata rekaman video kader Demokrat yang diterima dari Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief, Rabu (15/3/2023).

Demokrat menyebut setiap negeri pasti akan ada orang yang susah. Namun, Demokrat menyatakan yang AHY persoalkan dalam pidatonya ialah soal uang negara yang disebut dikelola secara tidak benar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi bukan itu soalnya. Soalnya adalah, tegas Mas AHY mengatakan bahwa ada uang negara yang dikelola tidak benar, yang seharusnya bisa digunakan untuk mengatasi itu semua," ujarnya.

"Begitu terang benderang bahwa pemerintah memang tak punya niat mengurusi wong cilik," kata Demokrat.

ADVERTISEMENT

Menurut Demokrat, penguasa saat ini hanya melayani hasratnya sendiri untuk melayani kroni dan oligarki. Hal itu, kata Demokrat, harus dibayar dengan sebuah utang.

"Penguasa hanya melayani hasratnya sendiri yang ingin dikenang sebagai megalomania melayani kroni dan oligarki yang ingin terus menumpuk penguasaan lahan dan kekayaan. Dan itu semua harus dibayar dengan hutang yang mengerikan," sebutnya.

Oleh karena itu, Demokrat menyebut jika pemerintah tak mau mengurusi wong cilik, biarkan partainya yang mengurusnya. Demokrat meminta pemerintah mengikhlaskan pihaknya bersama-sama dengan wong cilik.

"Ini adalah suara kader Partai Demokrat. Jika mereka tak mau lagi mengurusi wong cilik, maka ikhlaskanlah Partai Demokrat yang bersama mereka," tuturnya.

AHY sebelumnya mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak kepada rakyat miskin atau wong cilik. AHY menyoroti alokasi anggaran yang dinilainya terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar dan tidak banyak berdampak pada kehidupan wong cilik.

"Masalahnya, bukan hanya karena krisis global. Persoalan ekonomi kita semakin rumit, karena keuangan negara tidak dikelola dengan baik. Anggaran terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar, yang tidak banyak berdampak pada kehidupan Wong Cilik, yaitu saudara-saudara kita terkategori miskin dan kurang mampu," kata AHY dalam pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).

AHY menyebut defisit anggaran ditutupi dengan utang pemerintah hingga angkanya naik mencapai tiga kali lipat. AHY mengatakan pada akhirnya rakyat yang kembali kena imbas atas utang tersebut.

"Menurut Kementerian Keuangan, di awal 2023, angkanya mencapai Rp 7.733 Triliun. Belum lagi, utang BUMN yang semakin menggunung, sebesar Rp 1.640 triliun," katanya.

"Faktanya pula, rasio utang negara terhadap PDB semakin tinggi. Lagi-lagi, ada pihak yang berdalih, rasio utang masih aman. Bukan itu soalnya. Kini, kita kesulitan membayar utang, karena keuangan negara juga tengah menghadapi tekanan. Sejatinya, rakyat juga yang akan menanggung utang, lewat pajak yang mereka bayar," imbuhnya.

Lihat juga Video 'AHY Sebut Perppu Ciptaker Bikin Investor Menurun':

[Gambas:Video 20detik]



(gbr/gbr)



Hide Ads