Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau Rommy, menilai sikap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang memberi sinyal mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden sudah offside. Rommy menyinggung sopan santun berpolitik.
Hal itu disampaikan Rommy dalam acara 'Adu Perspektif: Dilema Koalisi, Nasib Pemilu, dan Pengganti Jokowi' yang ditayangkan detikcom, Rabu (8/3/2023). Awalnya, Rommy bicara mengenai tiga nama capres teratas versi beberapa lembaga survei yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Menurut Rommy, tiga nama ini sudah memiliki partai. Dia mengatakan partai lain belum bisa mendeklarasikan di antara tiga nama ini sebagai capres jika 'partai pemilik' belum menggelar deklarasi.
"Kita harus berbicara kepada 'pemilik' tiga calon presiden ini, dan tidak bisa kita kemudian tiba-tiba mengatakan mendeklarasikan Ganjar Pranowo, atau mendeklarasikan Prabowo, emang lu siapa? Orang kita saja belum deklarasikan, kira-kira begitu, jadi fatsun politiknya tidak memungkinkan kalau kita tetap nekat ya itu namanya tidak tahu diri kader partai lain disebut," ujar Rommy dalam diskusi.
Dia mengatakan dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), masih memiliki pandangan berbeda terkait capres. Rommy pun menyinggung perbedaan pandangan antara Golkar dan PAN.
"Karena itu saya mengatakan hari ini di posisi Pak Airlangga tetap didorong sampai dengan kemarin statement petinggi Golkar menjadi capres, sementara Pak Zul (Zulkifli Hasan) mengatakan Pak Ganjar... Ganjar-Erik, itu saja sudah dikatakan potensi pecah, berdua aja. Nggak usah PPP, belum PPP, kita ini belum kasih nama, itu saja belum ketemu," ucapnya.
Rommy menilai tindakan Zulkifli Hasan memberi sinyal dukunga ke Ganjar merupakan tindakan offside. Sebab, Ganjar merupakan kader PDIP.
"Ya kalau orang bilang (Zulkifli Hasan) dalam sepak bola offside ya, offside, karena itukan barang orang, masa lu dagangin barang orang gitu loh," katanya.
Menurut Rommy, sikap Golkar masih wajar karena ingin Airlangga Hartarto menjadi capres. Namun, jika Golkar mencalonkan Airlangga, maka PPP masih akan berpikir ulang.
"Buat saya apa yang disampaikan Golkar wajar, hanya kita berhitung kalau capres dicalonkan Airlangga, ya kita hatus berhitung, karena partai politik itu berrtaruh untuk mencari kemenangan. Kita kan pasti akan mengikuti dan berusaha mengusung pemenang, nggak ada parpol mengatakan 'Saya berdiri untuk menjadi oposisi', oposisi itu akibat karena kamu kalah kamu jadi oposisi. Tujuan kamu berdiri tuh 'saya didirikan untuk rebut kekuasaan karena saya tahu cara kesejahteraan rakyat yang paling baik'," tutur Rommy.
Lihat juga Video: Kala Jokowi Sapa Capres-Cawapres, Takut Sebut Satu Nama Jadi Ramai
PAN Jodohkan Ganjar-Erick
Sebelumnya, PAN membuka wacana menduetkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir di Pilpres 2024. PPP menyambut baik duet tersebut, sementara Golkar mengaku belum melirik karena tetap ingin Airlangga Hartarto maju sebagai calon presiden (capres).
Wacana duet Ganjar-Erick itu diungkap Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam pidatonya pada Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu PAN. Zulhas berpantun dan menyinggung dua nama tokokh yang hadir, yakni Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.
"Jalan jalan ke Simpang Lima. Jangan lupa membeli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama. Insyaallah Indonesia tambah jaya," ungkap Zulhas di akhir pidatonya, Minggu (26/2/2023).
Acara rakornas yang digelar di Hotel Padma Semarang Jawa Tengah ini resmi dibuka oleh Presiden Jokowi. Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Solo Gibran RakabumingRaka.