Saat Demokrat Minta Urusan Cawapres Anies Tak Pakai Cara Kampungan

Saat Demokrat Minta Urusan Cawapres Anies Tak Pakai Cara Kampungan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 28 Feb 2023 07:22 WIB
Pertemuan tim kecil Koalisi Perubahan di DPP Partai Demokrat.
Foto: Koalisi Perubahan (Dok. istimewa)
Jakarta -

'Koalisi Perubahan' belum sepakat soal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di 2024. Pembicaraan soal itu pun memanas lantaran Partai Demokrat kini meminta agar NasDem dan PKS tidak pakai cara kampungan untuk menentukan cawapres Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief. Dia merespons pernyataan PKS dan NasDem yang awalnya menyebut cawapres Anies Baswedan tidak harus dari internal partai politik.

Pernyataan itu bermula dari Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi. Dia mengaku menyambut baik cawapres Anies dari internal atau eksternal partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oh iya, kita sudah menyiapkan segalanya, iya atau tidak (seorang kader parpol), kita welcome," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi selepas acara Apel Siaga PKS di Stadion Madya GBK, Jakarta, Minggu (26/2).

Aboe Bakar menyebut pihaknya sudah tidak ada hambatan dalam mencalonkan Anies sebagai capres di Pilpres 2024. Urusan pemilihan cawapres, kata Aboe Bakar, sepenuhnya ditentukan Anies.

ADVERTISEMENT

"Kalau PKS sudah selesai, kapan saja sudah oke. Kita sudah tidak hambatan berhubungan dengan presiden, Anies dan wakilnya. Wakilnya tergantung Pak Anies, siap untuk menerima, jalan barang ini," kata dia.

Menurutnya, partai siap menerima siapa pun cawapres pilihan Anies, termasuk dari kalangan di luar 'Koalisi Perubahan'. Yang terpenting, dia melanjutkan, tokoh tersebut bisa berdampak secara elektoral.

"Selama presiden setuju dan merupakan dukungan elektoral yang bagus, why not," ujarnya.

NasDem Sambut PKS

Tak cuma PKS, Partai NasDem juga sependapat. Waketum Partai NasDem Ahmad Ali bahkan menyatakan sosok dari luar partai akan lebih bagus untuk Anies Baswedan.

"Akan lebih bagus kalau kemudian itu berasal dari luar partai. Karena kenapa? Nah tentunya kita bicara koalisi perubahan ini kan semangatnya koalisi setara, koalisi setara itu artinya tidak ada pimpinan koalisi, tidak ada ketua kelas," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Minggu (26/2).

Ahmad Ali mengatakan semua pihak memiliki kedudukan yang sama dalam Koalisi Perubahan. NasDem, tambah Ahmad Ali, juga tidak merasa lebih besar karena partai yang lebih awal mendeklarasikan Anies sebagai bacapres.

"Semua orang memiliki kedudukan yang sama dalam koalisi ini, tidak ada yang merasa lebih besar atau NasDem lebih awal mengusung Anies terus kemudian merasa lebih dari yang lain, tidak, jadi kita memiliki kedudukan setara," ujar Ali.

"Nah prinsip itu yang kemudian kita terjemahkan bahwa kalau demikian maka di koalisi nanti akan lebih bagus kalau kemudian nanti mulai dari presiden sampai wakil presiden kita cari... tidak terikat dengan kriteria kader dalam kader kan. Jadi apa yang disampaikan oleh Aboe Bakar saya pikir NasDem sepakat dengan itu," imbuh dia.

Ahmad Ali menyebut sejak awal NasDem lebih memilih untuk membicarakan kriteria cawapres pendamping Anies. Setelah itu, baru dicocokkan kriteria tersebut dengan nama-nama calon yang sekiranya memenuhi kriteria itu.

"Kita juga tidak menutup peluang tidak ada kader partai di koalisi yang memenuhi kriteria tersebut, ya kenapa tidak. Tapi kalau kemudian kriteria yang disepakati lebih cocok dengan orang di luar koalisi yang juga kita harus berbesar hati menerima itu," kata Ahmad Ali.

Simak juga Video 'Anies Bawa Slogan Lama Jakarta, 'Maju Negaranya, Bahagia Rakyatnya'':

[Gambas:Video 20detik]



Simak di halaman berikutnya.

Demokrat Bilang Kampungan

Sementara itu, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief berkata lain. Andi Arief meminta NasDem dan PKS mengukur potensi cawapres dengan ilmiah.

Andi Arief meminta NasDem dan PKS mengingat bahwa perubahan dan perbaikan hanya bisa tercapai jika meraih kemenangan. Menurutnya, urusan ini bukan sekadar sosok cawapres dari internal dan eksternal.

"Koalisi perubahan dan perbaikan ini punya cara untuk menyimpulkan perubahan apa yang harus diubah, perbaikan apa yang harus dilakukan. Karena itu, tentu kan ini syaratnya semua itu bisa dicapai dengan kemenangan, kemenangan itu ada caranya, nah jadi bukan persoalan internal dan eksternal dari koalisi, tapi siapa yang mampu memenangkan itu," kata Andi Arief saat dihubungi, Senin (27/2/2023).

Andi Arief meminta agar NasDem dan PKS mempertimbangkan cawapres Anies dengan cara ilmiah. Menurutnya ada parameter agar cawapres yang terpilih bisa memenangkan Anies di 2024.

"Jadi cara berpikirnya cara berpikir ilmiah, jangan kampungan. Jadi sekali lagi kita menekankan bahwa ada parameternya untuk capai kemenangan, jangan kampungan," ucapnya.

Lebih lanjut, Andi Arief pun menjawab terkait apakah sosok Ketum Demokrat AHY masuk ke dalam parameter kemenangan yang dimaksud. Dia pun mengajak untuk mengukur hal tersebut.

"Silakan kita ukur bersama siapa yang mampu membawa perubahan dan mampu membawa kemenangan," ujar Andi Arief.

Dia mengingatkan bahwa 'Koalisi Perubahan' hanya akan menjadi bahan tertawaan rakyat jika cawapresnya tidak berasal dari kubu perubahan. Rakyat, kata dia, juga akan tertawa jika cawapres terpilih tidak bisa membawa Anies Baswedan menuju kemenangan.

"Kalau calon eksternal itu tidak mewakili kubu perubahan ya diketawakan rakyat gitu loh, kalau calon yang ditawarkan dari eksternal misalnya tapi itu juga menjadi faktor kekalahan ya untuk apa? Untuk apa diteruskan? Gitu kira-kira," tutur dia.

Respons PKS

PKS lantas merespons kembali pernyataan Andi Arief. Jubir PKS Muhammad Kholid hanya berharap cawapres yang ada nantinya membawa Anies Baswedan pada kemenangan.

"PKS mendukung Pak Anies sebagai bacapres tanpa syarat bacawapres. Kami berikan hak menentukan bacawapres kepada Pak Anies. Tentu, kami berharap bacawapres yang akan diusung berpasangan dengan beliau adalah figur yang paling besar daya ungkitnya untuk meraih kemenangan," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid saat dihubungi, Senin (27/2/2023).

Kholid menegaskan PKS setuju menyerahkan semuanya kepada Anies soal cawapres. Namun demikian, dia menyebut pihaknya tidak hanya mau berjuang, tapi juga menang bersama.

"Kami tidak hanya ingin berjuang bersama tapi kami ingin menang bersama. Semua kriteria yang disebutkan Pak Anies kami sepakat. Dan kami percaya bahwa beliau akan mengambil keputusan dengan rasional dan bijaksana. Kita percayakan saja, beri ruang dan waktu buat beliau untuk menentukan pilihan," ucapnya.

(maa/maa)



Hide Ads