Elektabilitas PKS dan Demokrat turun di survei Litbang Kompas, sementara NasDem mengalami kenaikan. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai turun naiknya elektoral partai hal yang wajar.
"Turun naik wajar. Hasil survei selalu jadi cermin dan cambuk. Selama ini survei PKS sering under representatif. PKS siap dengan jurus baru mencapai target 15%. Yang utama terus melayani dan membela rakyat," kata Mardani kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Mardani mengatakan PKS tidak iri dengan NasDem yang elektoralnya naik. Dia menyebut NasDem memang yang pertama mendeklarasikan Anies. Tapi di pandangan publik menurutnya, Anies sangat dekat dengan PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak boleh Iri. Pandainya Nasdem, deklarasi pertama. Tapi brand Mas Anies sangat dekat dengan brand PKS," ujarnya.
Sementara Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan partainya selalu mempelajari hasil survai yang ada. Survei itu akan jadi pelengkap survei yang dilakukan di internal partai.
"Kami hormati hasil riset dan survei Litbang Kompas. Kami selalu mempelajari setiap lembaga survei yang menerbitkan hasil kajian dan surveinya. Bagi kami itu sebagai masukan yang baik untuk bekerja lebih baik lagi dalam memenangkan PKS," kata Kholid.
"Kami menjadikan beragama survei sebagai masukan. Kami juga melakukan kajian lengkap beragam survei yang dibuat oleh berbagai lembaga survei (kajian meta data) dan kami juga lakukan survei mandiri secara reguler. Insyaallah informasi tersebut akan jadi pelengkap survei yang kami lakukan. Insyaallah pergerakan kami on the track. Kami optimis suara PKS akan naik dan mencapai target," lanjutnya.
Kholid mengakui adanya kemungkinan elektoral NasDem naik karena efek ekor jas Anies Baswedan. Meski belum dapat efek dari, PKS kata Kholid tidak akan surut mendukung Anies.
"Ya mungkin saja (ada efek ekor jas). Nggak (akan surut dukung Anies) dong. Sekali layar terkembang pantang surut ke belakang," ujarnya.
Kholid menegaskan survei Litbang Kompas ini akan menjadi masukan bagi partai. "Seperti yang saya sampaikan. Survei Litbang Kompas ini kan salah satu masukan saja dari banyak survei yang sudah dilakukan ya termasuk survei internal kami," ujarnya.
Selengkapnya di halaman berikut