Ray Rangkuti Sorot Aturan Dana Kampanye, Ungkit Perjanjian Utang Rp 50 M

Ray Rangkuti Sorot Aturan Dana Kampanye, Ungkit Perjanjian Utang Rp 50 M

Anggi Muliawati - detikNews
Senin, 20 Feb 2023 19:59 WIB
Ray Rangkuti saat diskusi di Bawaslu RI
Foto: Ray Rangkuti saat diskusi di Bawaslu RI (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan saat ini belum ada regulasi yang mengatur terkait dari mana dan untuk siapa dana kampanye digunakan. Dia lantas menyinggung perjanjian utang piutang Rp 50 miliar.

Hal ini disampaikan oleh Ray dalam diskusi publik 'Kampanye dan Dana Kampanye Pemilu 2024', di Media Center Bawaslu RI, Jakarta, Senin (20/2/2023). Ray awalnya mengatakan saat ini belum ada aturan yang menjelaskan terkait keluar-masuknya dana kampanye.

"Apalagi nanti kalau kita umumkan misalkan dengan praktek. Ada calon yang minjem duit kepada orang lain, pinjeman itu dicatatkan atau tidak? Tidak dicatatkan, kenapa? Karena dianggap uang pribadi," kata Ray.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan gak ada dalam aturan kita itu dana kampanye dicatat dan diterima dari siapa sebagai apa, gak ada itu. Apa lagi utang, utang itu jelas, itu artinya dianggap sebagai kekayaan pribadi dari si calon itu," sambungnya.

Menurut dia, patut menjadi sorotan ketika seorang calon memiliki uang yang cukup banyak. Namun, ketika dilihat keadaannya, calon tersebut tidak termasuk dalam kategori kaya raya.

ADVERTISEMENT

"Dari mana si calon itu dapat kekayaan begitu besar padahal kita tahu dia gak punya harta sebanyak itu. Itu pertanyaan lagi. Nah itu menarik, salah satunya itu," ujarnya.

Kemudian, Ray menyinggung perjanjian utang Rp 50 miliar. Dia mengimbau untuk tidak terulang lagi kasus seperti itu.

"Tidak semua pemanggilan Bawaslu harus berujung sanksi, tidak semua, hanya mengatakan ayo transparan dana, dari mana. Jangan berulang lagi kasus Rp 50 miliar," kata dia.

Menurut Ray, ada ketidakwajaran terkait isu perjanjian utang Rp 50 miliar tersebut. Dia lantas merasa aneh lantaran utang tersebut diikhlaskan begitu saja.

"Besok-besok ternyata utang semua itu, kan repot kita, ya kan. Gak dibayar kalau menang dan kalau kalah dibayar, itu juga orang yang ngasih utang aneh banget itu, lucu juga tuh," ungkap Ray.

"Dimana-mana sipengutang gak tarik utang kalau yang diutangin itu jatuh miskin, kan kira-kira gitu. 'Udahlah udah jatuh miskin, gak usah kita tarik'. Sebaliknya karena utang kita dia kaya raya, ya kita minta duit, kebalikannya. Ini yang utang kelucuan kita," imbuhnya.

Simak Video 'Ramai Bahas Utang Pilkada Rp 50 M Sampai Anies Buka Suara':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/maa)



Hide Ads