Jokowi kemudian menyapa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia juga menyebut nama Menko Polhukam Mahfud Md, Menparekraf Sandiaga Uno serta Menteri BUMN Erick Thohir.
"Yang saya kenal ada Pak Prabowo, yang saya tahu juga ada Pak Erick Thohir, yang saya tahu juga ada Pak Sandiaga Uno, yang saya tahu juga ada Pak Mahfud Md," ujar Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyatakan dirinya hampir lupa menyapa Ketum Demokrat AHY. Dia juga menyebut Ketum PPP masuk bursa bakal capres.
"Saya hampir lupa juga ada Mas AHY, dan tentu saja juga ada Ketum PPP," ujarnya.
Respons AHY
AHY merespons Jokowi dengan mengungkit harapan sang kepala negara tentang Pemilu 2024.
"Ya saya yakin Pak Presiden Jokowi juga memiliki harapan, tadi saya dengarkan sambutan beliau Presiden Jokowi juga berharap agar Pemilu 2024 mendatang bisa berjalan dengan baik, sukses, dan tidak menghadirkan instabilitas baik secara politik maupun keamanan," kata AHY yang ditemui seusai acara.
AHY menyebut pidato Jokowi soal Pemilu 2024 merupakan pesan khusus kepada PPP yang tengah berulang tahun. Meski demikian, AHY menilai pesan itu juga ditujukan kepada semua partai politik peserta Pemilu 2024.
"Saya pun merasa ini adalah sebuah peluang sejarah bagi seluruh partai politik, termasuk tokoh-tokoh yang ingin menjadi bagian dalam kontestasi tersebut, baik dalam pilpres maupun dalam pemilihan anggota legislatif," kata AHY.
AHY mengharapkan Pemilu 2024 berjalan lancar, tertib, dan melahirkan pemimpin yang amanah. AHY juga mengharapkan Pemilu 2024 bisa membawa kemajuan untuk negeri dan juga kesejahteraan untuk rakyat.
Ketika ditanyakan apakah dirinya menganggap pernyataan Jokowi soal capres sebagai sinyal tertentu, AHY tertawa. Apapun maksud Jokowi, AHY mengaku terus mempersiapkan diri.
"He-he-he. Kayaknya harus tanya ke Pak Jokowinya. Tapi yang jelas kami akan terus berikhtiar dan terus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," kata AHY.
(eva/mae)