Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan partai-partai di DPR tidak pernah membicarakan soal adanya penundaan Pemilu 2024. Dia mengakui perdebatan yang ada hanyalah soal proporsional tertutup atau terbuka.
"Saya kira kalau partai-partai termasuk PDI Perjuangan, pertama di DPR kita nggak pernah bicara soal tertunda, yang masih kita perdebatkan terbuka tertutup," kata Arsul dalam diskusi Total Politik bersama detikcom, Rabu (15/2/2023).
Arsul mengatakan tahapan pemilu sudah mulai dan para partai sudah sibuk dengan itu. Dia kembali menegaskan bahwa rencana penundaan pemilu itu tidak pernah dibicarakan di DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian tahapan pemilu juga dimulai, dan partai-partai juga sudah bekerja, bahkan dari jauh-jauh hari beberapa bulan atau bahkan dari saya kira awal tahun 2022 untuk bersiap-siap untuk rangka pemilu di 2024," katanya.
"Jadi kalau di kita ini, sampai malam ini nggak pernah kita bicara proporsional tertunda, yang ada proporsional tertutup atau terbuka, itu yang kita perdebatkan," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani mengatakan ada kelompok tertentu yang berupaya mewujudkan penundaan Pemilu 2024. Arsul mengaku mendapat laporan dari informasi yang beredar di masyarakat.
"Tapi yang saya pahami, sebagaimana juga informasi yang saya dapatkan, bahwa di tengah masyarakat juga ada ikhtiar dari kelompok tertentu yang masih mengusung, mengupayakan penundaan pemilu," kata Arsul di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2).
Arsul menyebut jika hal tersebut terjadi, maka perpanjangan jabatan bukan hanya ke presiden, melainkan ke wakil presiden hingga anggota DPR. Ia menilai usulan seperti itu masih mencuat di tengah isu politik.
"Nah, itu saya lebih melihat bahwa keinginan seperti itu dari sebagian kelompok masyarakat kita itu ada," tutur Arsul.
(azh/dnu)