Amien Rais Tak Masalah
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais tak masalah pemilu terbuka (coblos caleg) atau pemilu tertutup (coblos partai). Dia mengaku berani.
"Apapun kita berani. Dua-duanya bagus nggak ada masalah," kata Amien Rais di Asrama Haji, Jakarta Timur, Senin (13/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amien Rais mengaku masih menunggu putusan MK. Menurutnya, meski Partai Ummat baru, namun pengalaman kadernya luar biasa.
"Ya makanya kita menunggu, kalau KPU dipersulit. Apapun, saya kira semua partai akan tertutup, tertutup, terbuka, terbuka. Kita ini Insyaallah partai muda usia, tapi kan pengalaman teman-teman luar biasa. Jadi kita tahu lah gimik atau ya permainan," ujarnya.
Dianggap Untungkan Partai Besar
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Demokrat, Dede Yusuf mendorong sistem coblos caleg atau proporsional terbuka di Pemilu 2024. Sebab, menurut Dede, sistem coblos partai atau proporsional tertutup hanya menguntungkan partai-partai besar.
"Sebetulnya kalau ditanya siapa yang diuntungkan? Sebetulnya saat ini pasti yang diuntungkan adalah partai besar, karena partai besar itu artinya simbol-simbol besarnya lebih menguntungkan," kata Dede di kediaman Fachry Ali, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (13/2).
"Tapi kalau partai-partai menengah, partai kecil itu sangat tidak diuntungkan, kenapa sangat tidak diuntungkan? Karena yang bergerak itu kan sebetulnya adalah calon-calonnya, caleg-calegnya bahwa partai besar mereka punya kekuasaan," sambung dia.
Oleh sebab itu, Dede Yusuf mengaku memilih sistem coblos caleg. Dia juga menyebut sistem coblos partai seperti membeli kucing dalam karung.
"Terbuka dong, gini ya, apa bedanya proporsional terbuka dan tertutup? Sederhana aja, kalau proporsional tertutup artinya orang memilih partai itu seperti membeli kucing dalam karung, dia tidak tau siapa yang dia pilih," katanya.
Selengkapnya di halaman berikut