Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah bicara soal pinjam-meminjam uang di belakang layar dengan janji lunas setelah berkuasa. Fahri Hamzah menyebut janji seperti itu merupakan bentuk perencanaan korupsi.
Fahri Hamzah menyampaikan hal tersebut lewat akun twitternya @Fahrihamzah. Dia menyebut praktek pinjam uang dengan janji lunas setelah menang atau menjabat merupakan bentuk perencanaan korupsi.
"Pinjam-meminjam uang di belakang layar dengan janji lunas setelah berkuasa adalah bentuk perencanaan korupsi yang sangat kasat mata, praktek ini harus kita hentikan kalau kita ingin Indonesia bebas dari korupsi," kata Fahri Hamzah dalam cuitannya seperti dilihat detikcom, Senin (13/2/2023). Fahri Hamzah sudah mengizinkan cuitannya untuk dikutip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri Hamzah menyebut harusnya seseorang harusnya tidak usah memaksakan maju sebagai kandidat jika diminta menanggung biaya pemilu dan kampanye. Dia menyebut seharusnya jangan sampai merusak prinsip hanya demi memaksakan kehendak maju.
"Kalau jadi kandidat dan ternyata juga disuruh menanggung biaya pemilu dan kampanye, ya mendingan tidak maju. Kita jangan pernah merasa seolah saking bangsa ini memerlukan kita lalu kita merusak prinsip kita demi tujuan itu. Bangsa ini tidak memerlukan kita dengan cara itu," ucap dia.
Fahri Hamzah lalu menjelaskan lebih lanjut soal cuitannya itu. Dia menyampaikan pernyataannya itu bukan dimaksudkan untuk figur tertentu, melainkan kritik terhadap cara-cara seperti itu.
"Itu bukan soal individu tapi sistem pembiayaan pemilu dan kampanye. Saya tidak membicarakan orang, yang saya bicarakan adalah sistem pembiayaan kampanye dan pemilu yang harus dibersihkan dari peluang masuknya dana-dana haram dan ilegal, sebab itulah awal mula dari mengelola ruang publik secara tidak transparan karena di belakang layar ada janji lain," ujar Fahri Hamzah.
![]() |
Fahri Hamzah juga sempat mempertanyakan terkait lunasnya utang Anies Baswedan jika memenangkan Pilkada 2017. Dia mengaku heran dengan klausul itu.
Sebagai informasi, belakangan beredar secarik kertas surat perjanjian utang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di media sosial yang mana salah satu poin menekankan bahwa utang tersebut lunas jika keduanya memenangkan Pilkada 2017.
"Kenapa bisa lunas?" jawab Fahri Hamzah ketika ditanya soal perjanjian Anies Baswedan.
Simak Video 'Penjelasan Panjang Lebar Anies soal Janji Politik dan Utang Pilgub':
Simak pernyataan Anies Baswedan di halaman berikutnya.