Produser Jakarta Melayu Festival, Geisz Chalifa, bicara isu efek perjanjian utang Rp 50 M Anies Baswedan kepada Sandiaga Uno. Geisz Chalifa menilai efek isu perjanjian utang Anies kepada Sandi hampir merusak pertemanan.
"Saya menyesalkan ya, kan soal utang piutang itu bukan dari mulutnya Sandi, itu dari orang lain. Dan pernyataan-pernyataan itu dampaknya itu tidak saja kepada publik, tapi relasi personal, itu dampaknya," kata Geisz Chalifa dalam diskusi Adu Perspektif detikcom dan Total Politik, Rabu (8/2/2026).
"Itu buat saya mahal, istilahnya. Maksudnya saya begini, efeknya itu merusak perkawanan, merusak pertemanan, dan sangat mahal sekali gitu," imbuhnya.
Geisz Chalifa tetap berhubungan baik dengan lingkaran Sandiaga Uno. Geisz Chalifa menceritakan dalam komunikasi dengan Sandiaga saling mendoakan.
"Gara-gara hal semacam itu, saya dari semalam sampai dengan tadi, berhubungan dengan Rikrik, dengan Bang Sandi, bertanya dan dijawab dengan baik dan kita sama-sama berdoa untuk tidak menjadi memecah belah kita," ujarnya.
Menurut Geisz Chalifa, isu perjanjian utang Rp 50 M Anies kepada Sandiaga hanya diungkap setengah di tengah publik. Hal itu, menurut Geisz Chalifa tak berdampak kepada pihak yang mengungkap.
"Tapi jadi pelajaran buat kita semua, hal yang diungkap hanya setengah tidak tuntas dan menjadi perbincangan publik, itu ada efeknya. Mungkin buat berbicara tidak ada efeknya, tapi buat yang lain-lain berdampak ada efeknya," ucapnya.
Geisz Chalifa mengatakan dalam perjanjian itu, jika Anies dan Sandiaga menang dalam Pilgub DKI, maka perjanjian selesai. Namun, perjanjian itu diungkit lagi menjadi isu dan berdampak kepada pertemanan.
"Hampir merusak, hampir merusak kalau tidak buru-buru kita selesaikan. Untungnya saya sangat terbuka untuk berkomunikasi, langsung saya komunikasikan satu per satu," imbuhnya.
(rfs/zap)
