Politikus NasDem Zulfan Lindan menilai pendamping Anies Baswedan seharusnya Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia menilai PKS sudah untung besar mencalonkan Anies Baswedan sehingga tidak perlu mengajukan cawapres.
Zulfan Lindan awalnya bicara terkait deklarasi Anies Baswedan sebagai capres di 2024 oleh ketiga partai hanya sekedar persoalan yang terlihat di permukaan. Dia menilai persoalan tersembunyi ialah siapa pendamping Anies Baswedan.
"Bahwa apa yang disampaikan soal deklarasi-dekarasi presiden ini hanya manifes, apa yang tampak di permukaan, yang laten ini yang sebenarnya masih tersembunyi itu yang belum selesai," kata Zulfan Lindan dalam diskusi Adu Perspektif detikcom, Rabu (1/2/2023).
Zulfan menilai jika NasDem berkomitmen berkoalisi dengan Demokrat, maka AHY harusnya menjadi calon wakil presiden. Menurutnya, jangan NasDem tak perlu mencari tokoh di luar partai.
"Makanya kita usulkan kalau mau konsisten komit tadi ya menghargai Partai Demokrat juga diperlukan suaranya, tapi juga jadikan dong AHY sebagai wakil presiden. Jangan pilih-pilih yang lain, yang lain nggak punya partai," ucapnya.
Zulfan lantas bicara terkait PKS yang mungkin tidak setuju dengan itu. Dia menilai PKS sudah diuntungkan dengan mendukung Anies Baswedan.
"Begini juga, PKS itu sudahlah dia pasti untung besar dengan calonkan Anies, nggak perlu lagi dia jadi wapres, karena apa? Lumbungnya Anies dengan lumbung PKS itu sama, 212 itu ya di situ ada Anies," jelasnya.
"Jadi apa? Misalnya acara FPI, Anies hadir, acara apa, Anies hadir, kalau PKS hadir lagi di situ jadi wapres ya jadi sama, tidak menambah suara, karena itu kalau Demokrat akan menambah suara dari Islam moderat, kelompok nasionalis, kelompok non muslim itu akan mendukung. Itu posisi AHY itu penting,"lanjutdia.