Wasekjen Partai NasDem Hermawi Taslim merespons pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno yang menyebut adanya perjanjian Pilpres yang sudah diteken Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Taslim menegaskan perjanjian itu tidak akan memberi pengaruh.
"Kami baru baca dari pernyataan Sandi, tapi itu ndak ada pengaruhnya buat NasDem," kata Taslim dikonfirmasi, Senin (30/1/2023).
Taslim mengatakan jika perjanjian itu benar pihaknya tak akan mempermasalahkan. Terkait kapan dibuatnya perjanjian itu dipastikan tak beri pengaruh ke NasDem.
"Kapanpun itu dibuat tidak memberi pengaruh apapun bagi NasDem," ujarnya.
NasDem disebut kokoh untuk mengusung Anies Baswedan maju Pilpres 2024. Anies pun sejak awal, kata Taslim, sudah menerima lamaran dari NasDem.
"Kepada NasDem, Anies sudah nyatakan dia maju, dia sudah terima lamaran NasDem. Dan sampai sekarang itu yang jadi pegangan kami. Buktinya hari ini dan besok dia sudah di NTB sosialisasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno mengungkapkan ada perjanjian atau kesepakatan antara Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan terkait pemilihan presiden (pilpres). Sandiaga menyebut perjanjian yang sudah diteken itu berada di Waketum Partai Gerindra Fadli Zon.
Sandiaga mengungkapkan hal itu saat menjadi tamu di akun YouTube Akbar Faisal, seperti dilihat Minggu (29/1/2023). detikcom telah meminta izin kepada Sandiaga untuk mengutip pernyataannya di video tersebut.
Dalam video itu, Akbar Faisal bertanya soal beredarnya potongan video Anies bicara tak akan maju pilpres jika Prabowo juga maju sebagai capres. Akbar mempertanyakan apakah perjanjian atau kesepakatan itu tertulis maupun tidak tertulis.
"Tertulis dan untuk episode itu, saya mengusulkan Bang Akbar, mengundang Fadli Zon. Karena dia yang mendraf dan menulis tangan," kata Sandiaga menjawab Akbar Faisal.
Sandiaga tidak menceritakan cukup detail perihal isi perjanjian tersebut. Namun, Sandi ingat yang menulis draf perjanjian itu Fadli Zon, lalu diteken bersama tiga pihak.
"Iya, dan menurut saya Bang Akbar bisa mengundang dia. Karena dia, pasti ingatlah, karena dia yang menulis, yang kita tanda tangani bertiga," ujar Sandiaga.
Untuk cerita lengkap isi perjanjian itu, Sandiaga mengungkapkan Fadli Zon yang lebih ingat karena menyusun langsung. Sehingga, yang tepat untuk menceritakan perjanjian Prabowo dan Anies adalah Fadli Zon.
"Karena dia yang, terus terang waktu itu sempat kebuntuan. Sosok Fadli Zon itu yang mungkin cukup sentral, akhirnya melihat, merumuskan, dan meramu dari tiga kubu itu. Waktu itu kan ada saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies, dan dia yang meramu itu dalam sebuah perjanjian yang dia tulis tangan sendiri," ucapnya.
Dalam perjanjian menyangkut Prabowo dan Anies, kata Sandiaga, mengandung sejumlah poin yang cukup detil dan disepakati. Kesepakatan itu bermula saat Anies dan Sandiaga maju Pilgub DKI Jakarta 2017 hingga langkah politik ke depan.
"Termasuk juga berkaitan dengan, karena itu kan di awal koalisi, dan di awal penentuan paslon kan. Jadi juga melingkupi tahapan-tahapan ke depan. Jadi saat itu, saat sendiri tidak megang copy-nya. Kalau tidak salah ada di brankasnya Pak Fadli apa Pak Prabowo ya ha-ha-ha-ha," sebut Sandiaga.
Sandiaga menegaskan perjanjian menyangkut Prabowo dan Anies ada dan tersimpan. Menurutnya, jika Fadli Zon cerita soal perjanjian akan menjadi diskursus pendidikan politik.
"Pasti ada," tegas Sandi.
Lihat video 'Menerka Sosok Cawapres yang Punya Chemistry dengan Anies':