Terbuka Pintu PDIP Bagi Kaesang Sebab Partai Sekeluarga Tak Boleh Beda

ADVERTISEMENT

Terbuka Pintu PDIP Bagi Kaesang Sebab Partai Sekeluarga Tak Boleh Beda

Silvia Ng - detikNews
Sabtu, 28 Jan 2023 20:05 WIB
Kaesang Pangarep di Pendopo Royal Ambarrukmo, Sleman, DIY, Selasa (6/12/2022).
Kaesang Pangarep (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Jakarta -

PDIP membuka pintu bagi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, jika ingin bergabung sebagai kader. Menurut PDIP, pilihan partai politik satu keluarga tak boleh berbeda.

Hal itu disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023). Hasto awalnya menyebut PDIP selalu menghormati anak muda yang ingin terjun ke dunia politik.

"PDI Perjuangan menghormati terhadap setiap anak-anak muda termasuk Mas Kaesang yang akan bergabung ke partai politik," ujar Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).

Hasto mengatakan politik itu luas. Dia menyebut politik tak sekadar urusan mendapat kekuasaan.

"Berpolitik itu luas. Tidak hanya politik kekuasaan, tetapi politik kebudayaan, politik pendidikan, politik pangan, politik luar negeri, politik yang memberdayakan dan menyadarkan rakyat agar sadar pada hak dan kewajibannya sehingga politik itu mulia," ujar Hasto.

Hasto mengatakan semua orang harus punya tujuan yang jelas saat terjun ke dunia politik. Dia mempersilakan jika Kaesang ingin mendaftar sebagai kader PDIP.

"Berpolitik bukan untuk sekadar jalan pintas mencapai target individual, tetapi sebagai proses untuk mengikuti pendidikan politik dan kaderisasi serta bersedia ditugaskan oleh partai dalam bidang apa pun," kata Hasto.

Hasto menyebut PDIP selalu terbuka jika Kaesang hendak bergabung. Setelah itu, barulah Hasto menyebut PDIP punya aturan kalau satu keluarga tak boleh masuk ke partai yang berbeda.

"Ya sekiranya mau masuk ke PDI Perjuangan. Karena, kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda, karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga," beber Hasto.

Hasto juga mengatakan PDIP tak akan mencalonkan seseorang jika suami atau istrinya merupakan anggota partai politik lain. Menurut Hasto, PDIP juga membatasi orang-orang dari satu keluarga menjabat pada tingkatan yang sama.

"Maka kami dalam peraturan pen-caleg-an misalnya, itu suami istri dari partai berbeda tidak bisa kami caleg-kan, dan kemudian dalam suatu keluarga itu kan ada pembatasan-pembatasan, dari segi jumlah, kecuali menjadi anggota dan satu keluarga tidak boleh ditugaskan dalam satu tingkatan yang sama," ujarnya.

Hasto mengatakan saat ini memang sudah eranya persaingan antarparpol. Meski demikian, dia menegaskan PDIP punya jati disi sendiri.

"Dalam era multi partai memang ada kontestasi parpol," ujar Hasto.

Dia mengatakan jati diri itu berasal dari sejarah partai. Dia juga mengatakan tujuan partai turut membentuk jati diri PDIP.

"Di dalam kontestasi partai, PDIP tetap kokoh pada jati dirinya. PDIP dibangun dari Kota Bandung ini pada 1927, Bung Karno mendirikan PNI sehingga aspek-aspek historis ini tentu saja membawa suatu cita-cita yang tidak pernah berkesudahan bagi bangsa dan negara," ujar Hasto.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT