SMRC Sebut RK Bisa Saingi Suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat

ADVERTISEMENT

SMRC Sebut RK Bisa Saingi Suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 26 Jan 2023 18:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi bergabung ke Partai Golkar. Sesaat sebelum pulang, Ridwan Kamil menunggangi Vespa kuning.
Foto: Ridwan Kamil (Andhika Prasetia/detikcom).
Jakarta -

Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis survei soal peta suara dukungan capres 2024 di wilayah Jawa Barat. Hasilnya menunjukkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa menyaingi suara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan keputusan Ridwan Kamil bergabung ke Partai Golkar menjadi salah satu pilihan yang masuk akal. Sebab, menurutnya, partai ini memiliki sejarah kesuksesan di Jawa Barat.

Saiful lalu memantik pertanyaan apakah Ridwan Kamil dipersiapkan menjadi capres di partai beringin itu. Di sisi lain, dia menilai Ridwan Kamil tahu diri.

"Ada harapan bahwa bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar akan membantu partai tersebut baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. Apakah Ridwan Kamil akan menjadi calon presiden? Ini adalah pertanyaan yang penting," katanya.

"Namun dilihat dari pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan, Ridwan Kamil menyatakan bahwa dia tahu diri. Tahu diri dalam pengertian ini adalah semua tergantung pada keputusan Partai Golkar. Dia akan mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh partainya," lanjutnya.

Dalam survei terbaru SMRC, Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 27,3%, disusul Anies Baswedan 20%, dan Prabowo Subianto 19,8%. Sementara, Ridwan Kamil mendapatkan dukungan publik 7,1% dalam simulasi 11 nama itu.

"Ridwan Kamil berada di posisi keempat. Posisi ini tidak terlalu buruk, tapi juga belum cukup kompetitif," kata dia.

Menariknya, Saiful melihat para tokoh yang mendapatkan dukungan publik yang lumayan baik memiliki latar belakang gubernur. Para tokoh itu, antara lain Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah, Anies sebagai eks Gubernur DKI Jakarta, dan Ridwan Kamil sendiri. Saiful mengatakan Ridwan Kamil relatif masih berat untuk menjadi capres jika dilihat dari data ini.

"Berdasarkan data ini, untuk menjadi calon (presiden) dari Golkar, (Ridwan Kamil) belum meyakinkan," kata Saiful.

Berdasarkan tren setahun terakhir dari Desember 2021 ke Desember 2022, suara Ridwan Kamil mengalami kenaikan dari 4,2% menjadi 7,1%. Menurut Saiful, kenaikan ini tidak cukup tajam untuk mendekati suara Ganjar, Anies, dan Prabowo.

Saiful menambahkan, Ridwan Kamil cenderung memiliki nilai khusus karena merupakan Gubernur Jawa Barat yang memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia yakni sekitar 17%. Oleh karena itu, Saiful menilai Golkar mengajak Ridwan Kamil bergabung agar bisa menarik pemilih Jawa Barat, baik untuk pilpres maupun pileg.

"Ridwan Kamil diharapkan menjadi vote-getter atau juru kampanye yang bisa menarik pemilih. Pertanyaannya adalah seberapa kuat Ridwan Kamil di Jawa Barat dibanding dengan Prabowo, misalnya? Dalam dua kali pemilihan presiden, Prabowo selalu menang di Jawa Barat. Apakah Ridwan Kamil bisa bersaing dengan Prabowo Subianto di Jawa Barat?" katanya.

Survei SMRC menunjukkan dukungan pada Prabowo di Jawa Barat bahwa pada Desember 2021 cukup tinggi mencapai 34,5%. Sementara Ganjar hanya 13,8%, Anies 16%, dan Ridwan Kamil 17,4%. Selang setahun kemudian, suara Prabowo menjadi 20,8%, Ganjar, 16,1%, Anies 22,5%, dan Ridwan Kamil 20,2% di Desember 2022.

Suara Anies, Prabowo, dan Ridwan Kamil seimbang karena selisihnya tidak signifikan secara statistik. Menurut Saiful, hal ini mengindikasikan bahwa peta pemilih di Jawa Barat masih cenderung terbelah.

"Jika tiga tokoh ini bersaing, Prabowo, Anies, maupun Ridwan Kamil tidak bisa menang dominan," ujar Saiful.

Data ini menunjukkan Jawa Barat tidak solid pada satu tokoh. Namun, Saiful memberi catatan bahwa Ridwan Kamil bisa menghambat suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat.

"Jawa Barat terpecah (suaranya)," imbuh Saiful.

Menurut Saiful, Ridwan Kamil memiliki nilai politik di Jawa Barat, setidaknya masuk tiga besar dalam persaingan Pilpres. Jika Ridwan Kamil, misalnya, berkampanye untuk tokoh lain di luar Prabowo dan Anies, hal itu potensial menghambat suara dua tokoh tersebut.

Saiful melanjutkan bahwa jika Ridwan Kamil menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, maka pasangan ini tinggal memaksimalkan dukungan dari daerah lain. Jawa Barat yang awalnya dimenangkan secara mutlak oleh Prabowo tidak akan bisa terjadi seperti itu lagi kalau Ridwan Kamil maju sebagai calon wakil presiden atau menjadi vote-getter untuk mendukung calon presiden selain Prabowo dan Anies.

"Itu nilai politik elektoral dari Ridwan Kamil," pungkasnya.

Lihat juga video 'Survei Algoritma: Ganjar-Prabowo Dianggap Sosok Tepat Penerus Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



(fca/gbr)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT