Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali buka suara terkait pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan di London. Ali menyebut pertemuan itu tak direncanakan sedemikian rupa.
"Pertemuan ini kan Desember (2022) ya. Itu pertemuan kebetulan, ya. Tidak ada desain janjian ketemu apalagi, nggak-nggak," kata Ali saat dihubungi, Kamis (19/1/2023).
Selain itu, Ali juga membantah jika pertemuan keduanya untuk membahas isu reshuffle kabinet. Pasalnya, lanjut Ali, kedua tokoh ini tak mempunyai kewenangan untuk untuk membicarakan hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kedua belah pihak sadar betul bahwa kewenangan untuk reshuffle dan lain-lain itu bukan ada pada mereka berdua. Tapi itu adalah domain daripada Presiden, tapi kebetulan ketemu di London, ringan-ringan aja (pembahasannya)," ucapnya.
Ali menyebut tak ada arahan atau pesan khusus dari Jokowi yang disampaikan Luhut kepada Surya Paloh. Ia menegaskan jika posisi Luhut saat bertemu Surya Paloh bukan dalam kapasitas seorang menteri.
"Nggak, nggak ada (arahan Jokowi), Pak Luhut itu tidak sedang dalam posisi sebagai utusan Presiden. Ketemu itu kebetulan, jadi tidak beliau sebagai utusan Presiden sehingga membawa pesan, nggak," ungkapnya.
Simak soal pertemuan Surya Paloh dan Luhut di halaman berikutnya.
NasDem Jelaskan Awal Mula Paloh Ketemu Luhut
Sekjen NasDem Johnny G Plate mengungkap awal mula pertemuan yang terjadi pada Desember 2022 itu. Johnny menyebut pertemuan itu sebuah kebetulan karena keduanya tengah berada di London.
"Di bulan Desember 2022 Ketum NasDem abang Surya Paloh sedang berada di London dan di saat bersamaan Pak Menko Marves Bang LBP juga saat itu melakukan kunjungan kerja ke London," kata Johnny kepada wartawan, Jumat (13/1).
Johnny mengatakan pertemuan dua tokoh bangsa itu hal yang baik dan wajar. Johnny mengungkap keduanya berdiskusi banyak hal termasuk tentang kehidupan masa depan bangsa.
"Merupakan hal yang baik bahwa di sela kesibukan masing-masing, para tokoh dan senior-senior berkesempatan bertemu walaupun di luar negeri dan berdiskusi menyangkut banyak hal terkait kehidupan berbangsa termasuk kecintaan mereka pada bangsa dan negara," ujarnya.
"Perspektif mereka tentang masa depan Indonesia di tengah gelombang perubahan dunia, harapan dan kaderisasi politik nasional dari berbagai sisi helicopter view masing-masing sambil minum teh dan menikmati kue-kue hidangan yang lezat," lanjut Menkominfo ini.
Johnny menyebut pentingnya silaturahmi antartokoh bangsa. Dia mengatakan membangun bangsa tidak bisa dengan sendiri-sendiri.
"Masyarakat perlu juga tahu bahwa tokoh-tokoh senior selalu dan akan tetap membangun silaturahmi dan kekerabatan yang dalam banyak hal berbeda dengan nuansa pembelahan diametral seperti yang tergambar dalam ruang ruang publik dan teropong politik. Rambate Rata Hayo Membangun bangsa tidak bisa sendiri sendiri. Maju terus Indonesia dalam ruang demokrasi yang semakin maju," ujarnya.
(dwr/maa)