.webp)
Politikus PDIP Deddy Sitorus mengatakan Anies Baswedan belum me-laundry 'dosa' pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Juru bicara PKS M Kholid menilai pernyataan tersebut sikap belum beranjak dari masa lalu dan dinilai seperti buzzer.
"Belum move on, narasinya terus mengangkat politik identitas, dan melabeli Pak Anies dengan stigma negatif. Khas buzzer," ujar Kholid kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).
Kholid mengatakan saat ini Anies tengah aktif menjalankan politik diplomasi Jakarta di level global. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa Anies berhasil menjadi pemimpin yang diakui oleh tokoh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal Pak Anies sudah bicara politik gagasan, politik kinerja, dan sekarang sedang keliling dunia, aktif menjalakan politik diplomasi Jakarta di level global, dihormati tokoh-tokoh dunia sebagai pemimpin yang berhasil memimpin Ibu Kota," tuturnya.
Politikus PDIP Deddy Sitorus sebelumnya mengatakan tidak akan melupakan apa yang dilakukan Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Sebab, kata dia, Anies tidak membahas soal politik identitas yang terjadi pada tahun 2017 itu.
"Ada satu dosa yang belum pernah di-laundry oleh Anies. Ini berkaitan dengan itu, dengan kelompok minoritas. Kita tahu bahwa apa yang terjadi pada pemilu 2017 pada waktu Pilgub," kata Deddy dalam acara Adu Perspektif kolaborasi detikcom dengan Total Politik bertema 'Koalisi Partai: Makin Erat atau bubar', Senin (16/1).
"Ada yang namanya forgive but not forget loh. We forgive but we not forget, kenapa? Karena dia (Anies) tidak pernah menyatakan secara pribadi bahwa apa yang terjadi itu salah dan saya menyesal, dan saya berjanji itu tidak terulang," imbuhnya.
Simak Video 'Debat Panas Politisi PDIP-NasDem soal Dosa Anies di Pilgub DKI 2017':
