Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengomentari aksi delapan fraksi di DPR yang kembali menyatakan penolakan terhadap sistem pemilu proporsional tertutup atau coblos partai sekadar 'hore-hore'. Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut tiap partai memiliki sikap masing-masing.
"Ini kan soal sikap partai politik masing-masing ya, dan ya kita saling menghargai," kata Doli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Ketua Komisi II DPR ini menegaskan aksi 8 parpol ini bukan sekadar 'hore-hore', melainkan aksi serius. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan kepentingan demokrasi.
"Kami juga minta teman-teman partai lain yang tidak sama pandangannya dengan 8 partai politik ini bisa menghargai. Ini bukan pertemuan hore-hore ya, ini serius, karena ini kita berbicara soal kepentingan kemajuan bangsa Indonesia dalam konteks demokrasi," kata dia.
Doli mengungkit penerapan sistem proporsional terbuka atau coblos caleg langsung sudah berlangsung selama tiga kali pemilu. Apabila dikembalikan ke sistem proporsional tertutup, Doli menilai hal ini sama saja dengan merampas hak rakyat.
"Kita sudah sampai di titik ini di mana perjuangan cukup panjang. Ini kan buah dari reformasi sebetulnya. Di mana dulu kita memprotes semua, rakyat tidak dilibatkan. Sekarang rakyat dilibatkan dan sudah terbiasa di tiga pemilu ini mereka bisa mengenal, menilai, memilih calon-calon wakil mereka. Nah tiba-tiba mau diambil lagi, inikan sebetulnya kita bisa dibilang, kita mau merampas kembali hak yang mereka punya. Ini bukan perjuangan yang main-main, ini serius," kata Doli.
Sebelumnya, 8 parpol parlemen menggelar konferensi pers. Mereka kembali menyatakan sikap penolakan pemilu coblos partai.
Konferensi pers itu digelar di lobi Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Konpers itu dihadiri oleh sejumlah pimpinan fraksi yang ada di parlemen yakni Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PPP, PAN, Demokrat, PKS. Kegiatan itu dipimpin Doli.
Bambang Pacul lantas merespons aksi 8 fraksi itu. Diketahui PDIP menjadi satu-satunya fraksi di DPR yang menginginkan sistem proporsional tertutup.
Menurut Pacul, perbedaan pandangan soal sistem pemilu ini setidaknya menciptakan diskursus. "Ini agar paling sedikit ada diskursus mengenai pemilu proporsional terbuka, dan itu artinya, bahasanya Bung Karno, kita tidak blenggem. Kita harus selalu berpikir. Think and rethinking. Terus ditajamkan," ujar dia.
Pacul menyerahkan gugatan sistem pemilu terbuka di MK kepada para hakim. Soal aksi delapan fraksi yang terus menggaungkan penolakan, Pacul menganggapnya sekadar 'hore-hore'.
"Ini diskursus biasa saja. Soal penolakan monggo. Pengambil keputusan adalah 9 hakim MK. Kalau ini saja hanya untuk hore-hore saja," lanjut dia.
Simak Video 'PDIP Respons 8 Partai DPR Tolak Coblos Partai: Mereka Hanya Hore-hore':