Pakar Bicara Efek Elektoral Bagi NasDem soal Desakan Mundur dari Kabinet

Pakar Bicara Efek Elektoral Bagi NasDem soal Desakan Mundur dari Kabinet

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Kamis, 05 Jan 2023 15:18 WIB
Ilustrasi Partai NasDem
Foto: Ari Saputra

Kemudian, Adi melihat sebetulnya tidak ada dampak negatif secara elektoral jika NasDem keluar dari pemerintahan. Dia beralasan sikap tegas NasDem memposisikan diri sudah ditunggu masyarakat sejak lama.

"Nyaris tak ada (dampak negatif secara elektoral). Lebih banyak manfaatnya ketimbang mudharatnya. Publik sejak lama nunggu NasDem lantang menggaungkan poros perubahan dengan narasi antitesa Jokowi. Ini saatnya," tutur dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PDIP Persilakan NasDem Mundur

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat kembali menyinggung dua menteri dari NasDem. Djarot mendorong kedua menteri itu mundur dari jabatannya di tengah isu reshuffle santer.

Djarot mulanya menyampaikan alasan kedua menteri yang bermitra dengan Komisi IV DPR itu harus dievaluasi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai produksi pangan dalam negeri masih tidak mencukupi.

ADVERTISEMENT

Anggota Komisi IV DPR ini lalu menyinggung keputusan Partai NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres usungannya di 2024. Menurutnya, NasDem akan menghargai sikap Jokowi jika betul menterinya terkena reshuffle.

"Ada beberapa alasan kenapa Menteri Pertanian, menteri LHK perlu dievaluasi, juga terkait dengan Partai NasDem yang sudah mendahului mendeklarasikan calon presidennya," ujarnya.

"Kalau menurut hemat saya, dengan sikap-sikap seperti ini berarti NasDem ini kan sahabat baiknya Pak Jokowi, dan selalu disampaikan apapun keputusan Pak Jokowi, Partai nasDem akan menghargai karena Pak Jokowi sahabat dari Partai NasDem. Oleh karena itu, mari kita evaluasi bersama-sama, karena di dalam proses pemerintahan seperti ini, ini ada etika, ada moral," imbuhnya.

Tak hanya itu, Djarot meminta menteri-menteri NasDem agar mengundurkan diri. Dia menduga ada ketidakcocokan mereka dengan kebijakan Jokowi.

"(Alasan dorong menteri NasDem di-reshuffle) Satu, (karena) kinerjanya. Dua, termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri menterinya lebih baik mengundurkan diri. Itu lebih gentle. Ya, sebab apa, sebab, rupanya, mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi," lanjut Djarot.


(maa/gbr)



Hide Ads