PDIP Dorong 2 Menteri NasDem Mundur, Johnny Plate: Politisi Rasa Presiden

PDIP Dorong 2 Menteri NasDem Mundur, Johnny Plate: Politisi Rasa Presiden

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 04 Jan 2023 12:27 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate
Johnny G Plate (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET)
Jakarta -

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mendorong dua menteri NasDem yakni Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Menteri LHK Siti Nurbaya mengundurkan diri daripada direshuffle. Sekjen NasDem Johnny G Plate mengingatkan reshuffle adalah hak prerogatif presiden.

"Terkait kabinet dan reshuffle kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif Presiden. NasDem selalu konsisten dengan sikap tersebut," kata Johnny kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).

Johnny lantas menyinggung saat ini politisi rasa presiden yang terkesan mengatur hak prerogatif presiden. Dia menilai hal itu justru akan membuat ruang publik menjadi bising.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlalu banyak politisi saat ini yang merasa seolah olah jadi Presiden dadakan dan mencoba mengatur prerogative rights Presiden. Nggak usah lah itu, tidak perlu membuat ruang publik dan diskursus politik menjadi bising yang tidak bermanfaat," ujarnya.

Johnny menilai lebih baik semua pihak fokus pada pembangunan nasional. Serta bergotong royong menghadapi tantangan global.

ADVERTISEMENT

"Saat ini lebih baik fokus pada penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional yang membutuhkan stabilitas politik, soliditas nasional dan kegotong-royongan bangsa dalam menghadapi tantangan yang besar akibat perubahan situasi geopolitik global," ujarnya.

NasDem kata Johnny akan terus memberikan dukungan kepada pemerintah Jokowi-Ma'ruf. NasDem konsisten memberikan dukungan baik di kabinet dan parlemen.

"NasDem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik. NasDem mendukung Pak Jokowi dengan segenap kemampuannya baik di pemerintahan maupun di parlemen. Dan akan tetap konsisten dengan sikap memberikan dukungan penuh pada Pemerintahan Pak Jokowi - Kiai Ma'ruf Amin," ucapnya.

Menkominfo ini menyebut pihak bising tidak memberikan dukungan ke pemerintah, bahkan hanya mengganggu jalannya pemerintahan.

"NasDem bukan desertir politik dan akan terus berpolitik secara rasional dan realistis. Yang buat bising sama dengan tidak memberikan dukungan pada pemerintah dan bahkan dapat mengganggu jalannya roda pemerintahan," ucap Johnny.

Djarot kembali menyinggung dua menteri NasDem, simak di halaman berikut

Simak Video: Terang-terangan PDIP Minta Menteri NasDem Mundur di Tengah Isu Reshuffle

[Gambas:Video 20detik]



Djarot kembali menyinggung dua menteri dari Partai NasDem yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Djarot mendorong kedua menteri itu mundur dari jabatannya di tengah isu reshuffle yang belakangan mencuat.

Djarot mulanya menyampaikan alasan kedua menteri yang bermitra dengan Komisi IV DPR itu harus dievaluasi Presiden Joko WIdodo (Jokowi). Dia menilai produksi pangan dalam negeri masih tidak mencukupi.

"Karena saya di Komisi IV, maka saya sampaikan bahwa menteri pertanian dan menteri kehutanan KLH itu perlu dievaluasi, terkait misalnya kita sudah berusaha menjadi negara swasembada pangan, menjadi negara dengan kedaulatan pangan tapi ternyata produksi masih tidak mencukupi," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Anggota Komisi IV DPR ini lalu menyinggung keputusan Partai NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres usungannya di 2024. Menurutnya, NasDem akan menghargai sikap Jokowi jika betul menterinya terkena reshuffle.

"Ada beberapa alasan kenapa Menteri Pertanian, menteri LHK perlu dievaluasi, juga terkait dengan Partai NasDem yang sudah mendahului mendeklarasikan calon presidennya," ujarnya.

"Kalau menurut hemat saya, dengan sikap-sikap seperti ini berarti NasDem ini kan sahabat baiknya Pak Jokowi, dan selalu disampaikan apapun keputusan Pak Jokowi, Partai nasDem akan menghargai karena Pak Jokowi sahabat dari Partai NasDem. Oleh karena itu, mari kita evaluasi bersama-sama, karena di dalam proses pemerintahan seperti ini, ini ada etika, ada moral," imbuhnya.

(eva/imk)



Hide Ads