Partai Bulan Bintang (PBB) merespons wacana Pemilu 2024 dengan sistem proporsional tertutup atau mencoblos partai politik bukan calon legislatif (caleg). Waketum PBB Sukmo Harsono menilai pemilu dengan sistem tersebut memberikan kekhawatiran bagi partai kecil.
Sukmo menjelaskan adanya keuntungan masing-masing dari sistem proporsional baik terbuka hingga tertutup. Sistem proporsional tertutup, menurutnya, memberi harapan bagi kader lama yang sudah bergabung ke partai.
"Proporsional terbuka bagi parpol menguntungkan karena tidak membuat caleg nonkader jadi kader. Jika mereka mampu kerja keras, punya modal cukup, apalagi punya nama tenar, maka sudah pasti akan memperoleh suara terbanyak di dapil, dibanding kader yang sudah bertahun-tahun mengabdi dalam suka dan duka bersama partainya," kata Sukmo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berpendapat sementara dengan sistem proporsional tertutup kewenangan DPP untuk menentukan siapa yang berhak duduk di DPR atas perolehan suara di dapil sedikit memberi harapan bagi kader asli (lama) yang sudah awal bergabung di partai," imbuhnya.
Sukmo mengatakan kedua sistem ini tidak membawa dampak besar bagi partai mapan. Namun, bagi partai kecil, menurut Sukmo, sistem ini ngeri-ngeri sedap.
"Bagi partai mapan segalanya sistem terbuka atau tertutup beda beda tipis dampaknya, tapi bagi parpol nonparlemen saat ini, jelas ngeri-ngeri sedap. Karena harus mampu meyakinkan bakal caleg bahwa peroleh suara terbanyak tidak serta merta langsung dikalahkan atau batal dilantik karena digusur oleh DPP dan diberikan pada Kader lamanya," ujarnya.
Sukmo meminta KPU untuk tidak membahas lagi gugatan sistem proporsional pemilu. Dia khawatir hal itu akan menjadi pertimbangan MK dalam membuat keputusan.
"Sebaiknya KPU tidak lagi membahas gugatan bakal caleg di MK perihal sistem proporsional walaupun niatnya baik buat jaga-jaga. Khawatir ini akan menjadi bahan pertimbangan hakim MK, seolah KPU setuju sistem proporsional tertutup," kata Sukmo.
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengungkapkan ada kemungkinan Pemilu 2024 kembali ke sistem proporsional tertutup. Hasyim mengungkapkan sistem itu sedang dibahas melalui sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ada kemungkinan, saya belum berani berspekulasi, ada kemungkinan kembali ke sistem proporsional daftar calon tertutup," ujar Hasyim dalam sambutan acara Catatan Akhir Tahun 2022 KPU RI, di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/12).
Hasyim mengatakan sistem proporsional terbuka dimulai sejak Pemilu 2009 berdasarkan putusan MK. Dia mengatakan dengan begitu, maka kemungkinan hanya keputusan MK yang dapat menutupnya kembali.
"Maka sejak itu Pemilu 2014, 2019, pembentuk norma UU tidak akan mengubah itu, karena kalau diubah tertutup kembali akan jadi sulit lagi ke MK," ujarnya.
"Dengan begitu, kira-kira polanya kalau yang membuka itu MK, ada kemungkinan yang menutup MK," sambungnya.
(eva/gbr)