.webp)
KPU telah menyiapkan sejumlah upaya antisipasi untuk pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (Golput). KPU mengatakan untuk langkah awal, pihaknya akan menganalisis terlebih dahulu faktor pemilih tersebut enggan untuk memilih.
"Berkaitan dengan pemilih yang tidak mau menggunakan hak pilihnya, atau pada umumnya disebut Golput, tentunya kita harus melihat ya, menganalisis perilaku pemilih tersebut," kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik, kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).
Idham mengatakan jika pemilih tersebut memutuskan Golput lantaran faktor teknis, maka KPU akan menyiapkan TPU khusus. Dia menyebut dengan cara itu, pemilih yang berada di luar kabupaten daerahnya, tetap akan bisa memilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah memang betul ketika pemilih yang tidak mau menggunakan hak pilihnya itu karena persoalan faktor teknis, sehingga yang bersangkutan tidak bisa memberikan hak pilihnya, misalnya begini ada seorang pelajar, yang sekolahnya di luar kabupaten daerahnya, sehingga yang bersangkutan tidak bisa kembali (untuk memilih)," ujarnya.
"Terkait dengan hal ini, KPU sudah mengatur dalam PKPU pemutakhiran daftar pemilih, yang di mana nanti akan disediakan TPU khusus," sambungnya.
Lebih lanjut, Idham mengatakan jika pemilih tersebut enggan untuk memilih lantaran faktor tidak paham. Dia menuturkan KPU akan melakukan sosialisasi kepada para pemilih tersebut.
"Perilaku pemilih yang tidak mau menggunakan hak pilih karena faktor ketidakpahaman, maka KPU akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka, sehingga mereka memiliki kesadaran elektoral yang di mana suara mereka sangat bernilai, dan diharapkan mereka dapat menggunakan hak pilihnya pada saat hari pemungutan suara," tuturnya.
(amw/aik)
