Dilema-dilema Prabowo dan Paloh Jelang Pilpres 2024 Versi LSI Denny JA

Dilema-dilema Prabowo dan Paloh Jelang Pilpres 2024 Versi LSI Denny JA

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 20 Des 2022 17:36 WIB
Prabowo Subianto
Foto: Prabowo Subianto (dok. Istimewa).
Jakarta -

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum NasDem Surya Paloh disebut menjadi king maker Pilpres 2024. Namun, ada hal yang membuat mereka dilema. Apa itu?

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menjelaskan penentuan king maker tersebut dilandaskan pada survei terbaru periode 10-19 Oktober 2022.

Peneliti LSI Denny JA Fitri Hari mengatakan survei melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Proses pengambilan data melalui metode wawancara tatap muka dengan margin of error +/- 2.9%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada 4 tokoh yang dinilai sebagai king maker yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Fitri lantas menjabarkan dilema yang dihadapi Prabowo untuk Pilpres 2024. Dilemanya, Prabowo sulit menang tapi harus mendongkrak suara Gerindra.

ADVERTISEMENT

"Kami melihat situasi Prabowo dengan tingkat pengenalannya di angka 96%. Namun elektabilitas Prabowo, jauh menurun dibanding Pilpres 2019," kata Fitri dal konferensi pers secara virtual, Selasa (20/12/2022).

"Menjadi capres 2024 adalah kesempatan terakhir. Dilema pertama sudah sulit untuk menang capres, tetapi tetap harus maju untuk mendongkrak Partai Gerindra," lanjut Fitri.

Untuk mendongkrak itu, Prabowo bisa mencari cawapres dari PDIP, tapi dinilai sulut karena ada Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya melebihi Prabowo.

"Seperti kita cek bersama, elektabilitas Prabowo di bawah Ganjar, hanya selisih 1,9%. Tentu ini menjadi pertimbangan yang sulit karena memang sewajarnya capres lebih tinggi elektabilitasnya dibanding cawapres," kata dia.

LSI Denny JA juga menilai Prabowo akan kesulitan mencari cawapres di luar PKB. Hal ini lantaran Ketum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, akan bersikukuh menjadi cawapres.

"Nah ini juga menjadi situasi yang perlu dipertimbangkan Prabowo, karena di luar PDIP, PKB menjadi opsi untuk dapatkan cawapres dari Partai Gerindra," ungkap Fitri.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Simak Video: Survei Elektabilitas Parpol Versi SMRC Bikin PAN Meradang

[Gambas:Video 20detik]



Sementara untuk Ketum NasDem, Surya Paloh. LSI Denny JA mengatakan dilema yang dihadapi yakni sikap NasDem yang kuat didukung oleh partai oposisi, tapi masih berada dalam kabinet.

"Kita tanya kepuasan kinerja Jokowi, ada sekitar pemilih 23,8%. Kalau kita breakdown, pemilih ini memilih Anies sebagai capres sebanyak 35,6%. Prabowo 27%, Ganjar dapat 8,5%," tutur Fitri.

"Kami peroleh kesimpulan, dilema pertama di Surya Paloh adalah dia kuat di suara yang beroposisi dengan Jokowi, tetapi ia masih menjadi bagian pemerintahan Jokowi," imbuhnya.

Menurutnya, NasDem perlu mengambil langkah tegas untuk tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan. Hal ini sebagai positioning issue yang dibawa NasDem ke depan.

"Dilema ketiga, dalam mengusung Anies Baswedan akan membawa slogan penerus Jokowi atau antitesa Jokowi. Dilema keempat terkait positioning partai, apakah Partai NasDem akan menampung partai oposisi seperti PKS dan Demokrat. Atau memoderatkan diri bergabung dengan KIB dengan salah satu opsinya Airlangga menjadi cawapres Anies," tuturnya.

(dwr/eva)



Hide Ads