Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti Bawaslu untuk tegas dalam menegakkan aturan demi kelancaran pemilu 2024 nanti. Jokowi meminta Bawaslu jangan sampai menjadi Badan Pembuat Was-was Pemilu.
Hal ini ia katakan saat menghadiri acara Konsolidasi Bawaslu di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022). Jokowi awalnya berbicara Bawaslu harus bekerja sesuai dengan koridor hukum.
"Bekerja cepat, responsif, dan selalu berada dalam koridor hukum, pegangannya memang koridor hukum, merespons dan menyelesaikan pengaduan dengan cepat," kata Jokowi dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom merangkum pesan-pesan yang disampaikan kepada Bawaslu. Berikut tujuh pesan tersebut:
1. Minta Tak Jadi Badan Pembuat Was-was Pemilu
Jokowi tetap meminta Bawaslu tidak membuat masyarakat was-was. Walau harus tegas, Bawaslu tidak boleh menjadi Badan Pembuat Was-was Pemilu.
"Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan, tidak boleh ragu, sekali lagi tidak boleh ragu. Tapi juga jangan sampai Bawaslu malah menjadi Badan Pembuat Was-was Pemilu," ujarnya.
Tak hanya cepat, Jokowi juga berpesan agar Bawaslu berani bertindak tegas. Dia meminta Bawaslu tidak boleh ragu dalam menegakkan aturan.
"Menindak dan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas, tidak usah ragu-ragu dan tidak boleh ragu. Pegang teguh integritas dan sekali lagi lakukan secara adil dan tidak memihak," ucapnya.
2. Minta Buat Aturan Jelas
Jokowi senang dengan rencana Bawaslu akan mengawasi media sosial selama proses pemilu berjalan. Jokowi berpesan agar Bawaslu dan KPU membuat aturan yang jelas hingga tidak membuat banyak tafsir.
"Saya senang tadi pak ketua Bawaslu bahwa akan ada pengawasan media sosial, ada polisi sibernya di situ. Karena memang problemnya sering dimulai dari medsos, ngipas-ngipasi dimulai dari situ. Nanti lapangannya akan menjadi ramai dan panas karena kipasan dari medsos. Oleh sebab itu saya setuju sekali tadi pak ketua Bawaslu menyampaikan itu," kata Jokowi dalam sambutan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).
"Dalam dunia nyata nggak ada apa-apa, ini dari mana kok ribut isunya? Medsos pasti nggak ada yang lain," tambahnya.
Kemudian, Jokowi menyinggung soal faktor-faktor yang rawan dalam pelaksanaan pemilu. Menurutnya, salah satu faktor yang rawan di pemilu adalah soal politik identitas, politik SARA, dan hoax.
"Hati hati mengenai ini. Hati-hati kita ini beragam agama, suku, RAS beragam. Jadi hati-hati kalau ada percikan kecil mengenai ini segera diperingatkan, nggak usah ragu-ragu segera peringatkan, panggil! pasti grogi," ucapnya.
3. Minta Lapor Jika Ada Penghambat Penyusunan DPT
Jokowi mewanti-wanti urusan daftar pemilih tetap (DPT) menjelang Pemilu 2024. Kepada Kepala Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja, Jokowi meminta dikabari jika ada pihak dari jajaran pemerintahan yang tak kooperatif terkait proses penyusunan DPT.
"Saya berharap Bawaslu benar-benar bekerja keras untuk mengawasi proses penyusunan DPT ini. Kalau ada yang menghambat, apalagi dari pihak pemerintah yang tidak kooperatif, nanti Pak Rahmat Bagja laporkan ke saya," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Konsolidasi Nasional Bawaslu di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).
Ucapan Jokowi disambut riuh tepuk tangan para peserta acara. Jokowi lanjut menyampaikan data DPT adalah hal yang krusial dalam pesta demokrasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, dari tahun ke tahun pemilu, DPT terus dipermasalahkan. Jokowi menuturkan perihal data DPT mempengaruhi kepercayaan publik pada penyelenggara pemilu.
4. Minta Jangan Beri Ruang Politik Identitas
Jokowi juga mengingatkan semua pihak agar tidak membiarkan politisasi agama terjadi dalam Pemilu 2024. Dia meminta tak ada ruang yang diberikan untuk politisasi agama.
"Kita tidak bisa bersantai-santai dengan politik identitas, politisasi agama, politik SARA, jangan berikan ruang apapun kepada ini," kata Jokowi dalam acara Konsolidasi Bawaslu, Sabtu (17/12).
Jokowi mengatakan politik identitas hingga politisasi agama sangat berbahaya. Dia menyebut hal itu bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk merusak persatuan.
"Sangat berbahaya sekali, bisa menjadi peluang pihak lain memecah belah keutuhan negara kita, keutuhan kita sebagai bangsa," ucapnya.
5. Minta Petakan Potensi Masalah Pemilu
Dalam penekanannya, Jokowi meminta Bawaslu mulai memetakan potensi masalah dalam Pemilu 2024. Tiap ruang kemungkinan terjadinya pelanggaran pemilu harus sudah diantisipasi oleh Bawaslu.
"Saya ingin menekankan beberapa hal. Pertama, petakan segera potensi masalah dan kemungkinan terjadinya pelanggaran, harus dipetakan," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).
Jokowi meminta Bawaslu baik di pusat dan daerah mulai memetakan potensi masalah menjelang pemilu. Dia mengingatkan Pemilu 2024 nanti menjadi pesta demokrasi terbesar dalam sejarah Indonesia.
Pemetaan potensi masalah ini, kata Jokowi, penting untuk mencegah terjadinya pelanggaran pemilu.
6. Wanti-wanti Bawaslu soal Pemilu 2024
Jokowi turut menyebut Bawaslu menempati posisi yang sangat sentral untuk membangun pemilu yang berkualitas. Menurut Jokowi, hasil pemilu nantinya harus betul-betul dipercaya oleh rakyat.
"Bawaslu menempati posisi yang sangat sentral untuk membangun pemilu yang berkualitas untuk membuat hasil pemilu dipercaya oleh rakyat kita, bagaimana perintah undang-undang kita harus mempersiapkan pemilihan serentak untuk Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD dan dilanjutkan pada Pilkada serentak pada tahun yang sama," kata Jokowi dalam sambutannya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).
Jokowi mengatakan penyelenggaraan Pemilu 2024 akan menjadi gelaran pesta demokrasi bersejarah bagi Indonesia, bahkan dunia. Ia pun mengingatkan agar penyelenggara pemilu untuk berhati-hati.
"Pemilu dan Pilkada 2024 ini akan menjadi pesta demokrasi terbesar dalam sejarah pemilu di Indonesia dan mungkin terbesar di dunia, karena dilaksanakan serta dalam tahun yang sama. Dibandingkan dalam pemilu Pemilu sebelumnya, ini akan menjadi pekerjaan yang sangat besar," ucapnya.
7. Ibarat Tanding Bola
Terakhir, Jokowi bicara soal kepercayaan yang menjadi kunci dalam penyelenggaraan Pemilu. Jokowi menyebut penyelenggaraan Pemilu yang terpercaya akan membuahkan legitimasi dari rakyat.
"Saya ingin mengingatkan bahwa dalam proses demokrasi kepercayaan adalah kunci, kepercayaan adalah kunci. Penyelenggaraan Pemilu yang terpercaya akan membuahkan sebuah legitimasi yang kuat," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Konsolidasi Nasional Bawaslu, Sabtu (17/12).
Jokowi kemudian mengibaratkan Pemilu dengan pertandingan sepakbola. Dia menyebut proses yang adil akan membuat semua orang mengakui hasil pertandingan.
"Ibarat pertandingan bola semua akan menerima dan mengakui hasil pertandingan jika prosesnya dilakukan secara adil dan berintegritas," ucap Jokowi.
(azh/azh)