Serangan Balik NasDem ke Bawaslu Usai Anies Disebut Curi Start Kampanye

Serangan Balik NasDem ke Bawaslu Usai Anies Disebut Curi Start Kampanye

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 17 Des 2022 08:13 WIB
Ilustrasi Gedung Bawaslu (Karin-detikcom)
Gedung Bawaslu. (Karin-detikcom)
Jakarta -

Bawaslu RI menyebut kegiatan safari Anies Baswedan yang telah berjalan saat ini terkesan tidak etis karena bisa dipandang mencuri start kampanye. NasDem, partai pengusung Anies sebagai calon presiden (capres) lantas menyerang Bawaslu.

Duduk perkara ini berawal dari Anggota Bawaslu RI Puadi yang memberikan komentar terhadap kegiatan safari Anies. NasDem lantas bersuara dan memberikan jawaban menohok. Anies pun turut buka suara dalam hal ini. Simak penjelasannya.

Curi Start Kampanye

Terkait curi start kampanye itu sebelumnya diutarakan Puadi. Dia berpandangan apa yang dilakukan Anies dapat dipandang kurang etis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, publik mengetahui Anies merupakan tokoh yang diusung capres salah satu partai politik. Sehingga apa yang dilakukan Anies akan terkesan mencuri start kampanye.

"Walaupun laporan pelapor tidak memenuhi syarat materiil, namun ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan AB (Anies Baswedan) dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis, sebab telah melakukan aktivitas kampanye terselubung, dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon Presiden dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang," kata Anggota Bawaslu RI, Puadi di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).

ADVERTISEMENT

"Publik telah mengetahui bahwa Anies Baswaden merupakan bakal calon presiden yang akan diusung oleh gabungan partai tertentu, sehingga aktivitas safari politiknya dapat saja dimaknai sebagai aktivitas mengkampanyekan atau setidaknya mensosialisasikan dirinya sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024, terutama dalam rangka meningkatkan elaktabilitasnya nanti di Pemilu 2024," kata Puadi.

Puadi meminta semua pihak menahan diri untuk tidak memulai aktivitas politik. Dia mengatakan aktivitas itu dapat dilakukan sesuai jadwalnya nanti.

"Semua orang harus paham dan dapat menahan diri untuk tidak melakukan apapun bentuk kampanye atau sosialisasi diri, sebab saat ini bukanlah waktunya untuk berkampanye," tuturnya.

NasDem respons Bawaslu, simak di halaman berikut

Lihat Video: Bawaslu-KPU Rumuskan soal Aturan Kampanye di Luar Jadwal

[Gambas:Video 20detik]




Balasan Menohok NasDem

Waketum NasDem Ahmad Ali lantas merespons Bawaslu dengan jawaban yang menohok. NaDem menyebut anggota Bawaslu yang bilang seperti itu konyol.

Ali mulanya mempertanyakan pernyataan Puadi lantaran Bawaslu, kata dia, bukanlah dewan etik. Ali meminta Bawaslu sebaiknya fokus menyiapkan perangkatnya di daerah seiring berjalannya tahapan pemilu

"Saya kemarin udah dengar pernyataan dari Puadi yang mengatakan bahwa Anies curi start, tidak etis, yang begitu-begitu, kan. Pertanyaannya, Bawaslu ini lembaga apa, nih. Bawaslu ini kan lembaga pengawas pemilu, mengawasi parpol dan KPU. Mereka mulai bertugas ketika tahapan pemilu sudah dimulai. Dan mereka bukan dewan etik," kata Ali saat dihubungi, Jumat (16/12/2022).

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali.Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. (Foto: Ahmad Ali (dok: www.nasdem.id)

Ali menilai pernyataan Puadi konyol karena di saat yang bersamaan Bawaslu memutuskan tidak menindak lanjuti laporan terhadap kegiatan Anies di Aceh.

"Jadi pernyataan Saudara Puadi kemarin pernyataan konyol menurut saya karena di waktu yang bersamaan Bawaslu mengeluarkan putusan bahwa Anies dan NasDem tidak melakukan pelanggaran. Tapi di waktu yang bersamaan dia mengatakan ada pelanggaran etik karena kampanye diam-diam," ujar dia.

Mantan Ketua Fraksi NasDem DPR ini pun menuding ada kepentingan yang dibawa Puadi terkait pernyataannya itu. "Nah pertanyaan kita, Saudara Puadi ini disuruh oleh siapa, kepentingan siapa yang dibawakan. Jadi Bawaslu ini bukan lembaga etik, jadi dia tidak punya hak untuk menilai itu. Jadi orang-orang yang di Bawaslu itu hendaknya yang secara integritas diri itu clear," katanya.

NasDem Sebut Kegiatan Anies Hanya Perkenalan

Ketua DPP NasDem Willy Aditya menepis Anies melakukan kampanye. Dia mengatakan Anies hanya tengah melakukan perkenalan.

"Tentu kita mengapresiasi apa yang menjadi hasil dari Bawaslu. Karena memang yang dilakukan oleh Anies dan NasDem selama ini bukan kampanye. Kita hanya melakukan perkenalan saja," kata Willy sekaligus menanggapi keputusan Bawaslu menolak laporan dugaan kampanye terhadap Anies, Jumat (16/12/2022).

Willy AdityaWilly Aditya (Foto: Mulia Budi/detikcom)

Willy menyinggung luas wilayah RI yang membentang luas. Menurutnya, kalau perkenalan hanya dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, ibarat membeli kucing dalam karung.

"Indonesia ini sangat luas kalau perkenalan hanya dilakukan dalam jangka waktu yang pendek tentu kita kembali membeli kucing dalam karung yang tidak memiliki informasi yang memadai tentang siapa yang akan memimpin kita," katanya.

Willy merasa heran jika disebut mencuri start kampanye. Pasalnya, kata dia, tahapan kampanye belum dimulai.

"Start-nya belum ada apanya yang dicuri, ibarat kata nih, kick off aja belum, gimana ada pelanggaran," ujarnya.

Anies turut merespons pernyataan bawaslu, simak di halaman selanjutnya

Anies Tanya Apa yang Dilanggar

Anies Baswedan kunjungan silaturahmi ke Sulawesi Selatan (Sulsel).Foto: Anies Baswedan kunjungan silaturahmi ke Sulawesi Selatan (Sulsel). (Xenos Zulyunico)

Anies juga turut merespons pernyataan Bawaslu tersebut. Anies mempertanyakan apa aturan atau pasal yang dilanggar.

"Pasal berapa, peraturan berapa. Itu aja," kata Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2022).

Anis Baswedan menyebut apa yang dilakukannya merupakan silaturahmi. Salah satu bentuk kegiatannya, kata Anies, berupa jalan sehat.

"Kalau saya sih prinsipnya kita bersilaturahmi, ada kegiatan jalan sehat, ada kegiatan silaturahmi, biasa saja," ujar Anies.

Terkait dugaan mendahului kampanye, Anies meminta ditunjukkan ketentuan yang dilanggarnya.

"Tapi kalau memang diduga, maka barangkali baik ya ditunjukkan ketentuan-ketentuan mana yang dianggap dilanggar," ujar Anies.

(eva/rfs)



Hide Ads