Akun Twitter @NUgarislucu mengunggah potongan video berisi mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal 'pakai baju batik adalah pelanggaran'. Anies, yang kini merupakan bakal capres NasDem, membalas cuitan itu.
"Batik itu dipakainya kain bapak ibu. Batik itu dipakainya untuk sarung, tidak ada orang pakai batik untuk baju bapak ibu. Coba, diingat-ingat, nggak ada. Batik itu dipakainya untuk kain, lalu atasnya kebaya. Kemudian terjadilah pelanggaran atas pakem itu, kain itu yang dipakainya di bawah dipakai untuk baju dan ketika pertama kali digunakan orang menengok ini nggak sopan pelanggaran nggak ngerti pakem, diikuti banyak orang, sekarang jadi baju batik identitas Indonesia. Pelanggaran itu sekarang menjadi kebiasaan baru," ucap Anies dalam potongan video yang diunggah @NUgarislucu seperti dilihat, Jumat (16/12/2022).
Ada kalimat 'Jadi menurut Anies, pakai baju batik itu merupakan pelanggaran' yang ditambahkan dalam video itu. Selain itu, ada juga kalimat 'Rungokno gus @irfan_nuruddin paham ora?' (Dengarkan gus Irfan Nuruddin paham nggak?).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies kemudian membalas cuitan tersebut. Dia menggunggah versi lebih panjang dari video itu. Ada kalimat 'Melanggar Pakem Asal mula batik digunakan sebagai baju' yang ditambahkan dalam bagian awal video itu.
Berikut ucapan Anies dalam video itu:
Bapak ibu sekalian, jadilah pendorong perubahan kebiasaan kebiasaan diubah, kebiasaan didorong. Jangan jadi sekadar mengikuti kebiasaan, kebiasaan ini harus kita lakukan. Bapak-bapak ini ada yang pakai batik, bapak pakai batik biru, Pak Muhammad ini juga pakai batik. Pak Muhammad berdiri sebentar boleh pak, pakai batik. Ini baju tradisional bukan? Iya baju Indonesia.
Bapak ibu saya ingin ajak ingat-ingat sebentar. Bapak ibu sekalian baju laki-laki tradisional itu semua polos, ada nggak baju laki-laki bergambar di masa lalu? Baju laki-laki polos, kalau pun bergambar di Jawa ada yang namanya lurik. Kalau nggak polos putih, polos hitam, polos merah, benar tidak? Polos. Dan yang namanya batik itu dipakainya kain bapak ibu. Batik itu dipakainya untuk sarung, tidak ada orang pakai batik buat baju bapak ibu.
Coba, diingat-ingat, nggak ada. Batik itu dipakainya untuk kain, lalu atasnya kebaya. Kemudian terjadilah pelanggaran atas pakem itu, kain itu yang dipakainya di bawah dipakai untuk baju dan ketika pertama kali digunakan orang menengok ini nggak sopan pelanggaran nggak ngerti pakem, diikuti banyak orang, sekarang jadi baju batik identitas Indonesia. Pelanggaran itu sekarang menjadi kebiasaan baru. Bapak ibu, di bidang pendidikan mulailah pelanggaran-pelanggaran baru. Itu tapi, kalau kita terkunci dengan pakem dalam tanda kutip, maka nggak muncul kebaruan dan universitas swasta punya ruang terobosan lebih banyak dibanding yang lain. Ruang itu lebih besar untuk melakukan inovasi-inovasi sehingga muncul terobosan-terobosan dalam interaksi dalam proses pembelajaran.
Selain itu, Anies juga me-mention akun @NUgarislucu. Dia berharap video lengkapnya dicek lebih dulu. Ada juga keterangan video itu direkam di Kampus UMI pada 10 Desember 2022.
"Cek video lengkapnya dulu yuk, Min @NUgarislucu. Sampaikan kebenaran walaupun itu kurang lucu," tulis Anies sambil menyertakan emoji senyum.
Simak juga Video: Bawaslu-KPU Rumuskan soal Aturan Kampanye di Luar Jadwal