Wacana rujuk ini berangkat dari pernyataan Waketum Partai Gerindra Fadli Zon usai acara pengukuhan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjadi guru besar di Sentul, Bogor. Saat itu, Fadli Zon menjelaskan dirinya yang akrab dengan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.
"Dari dulu juga akrab, pertanyaannya mudah-mudahan kita bisa bergabung lagi bersama-sama, semua masih cairlah maksudnya masih belum bisa kita menentukan sampai mendekati waktu tenggatnya," kata Fadli Zon di Bogor, Kamis (1/12) lalu.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga bicara terkait peluang kans koalisi Gerindra dan PKS yang dibicarakan Fadli Zon. Dasco menganggap rencana tersebut sebagai bagian dari dinamika politik menjelang 2024.
"Ya kan itu ditanya kepada Pak Fadli tentang kemungkinan-kemungkinan koalisi. Kan Pak Fadli secara normatif menjawab bahwa kemungkinan itu semua terbuka. Bahwa kemudian ada pro dan kontra terhadap koalisi Gerindra dan PKS, ya, itu dinamika yang terjadi dan kita anggap biasa aja dalam dinamika politik ini," kata Dasco kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).
Dasco pun menganggap rencana koalisi itu sebagai bumbu dalam pesta demokrasi. "Sehingga yang disampaikan dan apa yang terjadi kita anggap ya sebagai bumbu-bumbu daripada pesta demokrasi kita," ujar dia.
Soal rencana rujuk, Dasco beranalogi pihaknya tak pernah cerai dengan PKS. Dia mengatakan komunikasi di antara mereka masih sering dilakukan, terlebih keduanya merupakan sesama parpol di DPR.
Simak Video 'Dasco soal Wacana Rujuk Koalisi Gerindra-PKS: Komunikasi Sering Dilakukan':
PKS Ungkit 2 Kali Dukung Prabowo
Jubir PKS M Kholid mengungkit sudah dua kali pilpres mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres, dan kini saatnya gantian.
"PKS politiknya inklusif, terbuka peluang komunikasi dengan semua pihak, termasuk dengan Gerindra," kata Jubir PKS M Kholid mengawali tanggapannya.
Kholid mengatakan pihaknya tengah serius menjalin komunikasi dengan parpol calon mitra 'Koalisi Perubahan', NasDem dan Demokrat. Koalisi ini, kata Kholid, akan terbuka dengan parpol lain yang hendak bergabung termasuk Gerindra.
![]() |
"Hingga saat ini, PKS serius menjalin komunikasi politik dengan NasDem dan Demokrat. Kami berencana membangun Koalisi Perubahan. Tentu, Koalisi perubahan juga inklusif, membuka peluang bergabungnya partai-partai lain, termasuk Gerindra," ujar Kholid.
Kholid lalu mengungkit PKS sudah mendukung Prabowo Subianto saat 'nyapres' di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Menurutnya, kini gantian PKS yang mengajak Gerindra untuk mendukung pilihan capres PKS jika 'Koalisi Perubahan', yang santer akan mengusung Anies Baswedan, dideklarasikan secara resmi.
"Kalau 2014 dan 2019 kami kan sudah pernah mendukung Pak Prabowo Subianto yang merupakan ketua umum Gerindra, nah untuk 2024 saatnya bergantian. Giliran Gerindra yang kami ajak untuk ikut pilihan dari PKS nanti jika nanti Koalisi Perubahan jadi dideklarasikan," katanya.
Gerindra Tegaskan Capres Tetap Prabowo
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons Jubir PKS M Kholid. Dasco menyebut Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih tetap menjadi pilihan Gerindra untuk Pemilu 2024 mendatang.
"Ya kalau kita kan amanat rapimnas itu sudah jelas dan pasti bahwa calon presiden dari Partai Gerindra adalah Prabowo Subianto," kata Dasco.
Dasco mengatakan pihaknya terbuka dengan kemungkinan partai lain untuk bergabung. Sebaliknya, Dasco mengajak mereka untuk mengikuti jejak Gerindra.
"Kami juga tidak menutup kemungkinan partai-partai untuk bergabung dalam koalisi yang sudah kami bentuk dengan PKB. Dan pada saat ini kami masih melakukan penjajakan-penjajakan terhadap beberapa partai tentunya. Sehingga kalau ada yang mau bergabung ya, mengajak kita bergabung, ya kita balik aja, kenapa nggak ikut gabung bersama kami," kata Dasco.
"Kalau kita sudah jelas dan pasti bahwa amanat Rapimnas Partai Gerindra, calon presiden dari Gerindra adalah Prabowo," imbuhnya.
(isa/isa)