Isu Bakal Bertindak Gegara Survei Capres, Sekuat Apa Jokowi di 2014 Dulu?

Isu Bakal Bertindak Gegara Survei Capres, Sekuat Apa Jokowi di 2014 Dulu?

Tim detikcom - detikNews
Senin, 05 Des 2022 12:22 WIB
Jokowi
Joko Widodo (Jokowi). (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diisukan bakal mengambil langkah serius jika tak ada calon presiden (capres) yang mencapai suara 30% dalam hasil lembaga survei jelang 2024. Lantas, bagaimana hasil survei Jokowi saat pertama kali mau maju pemilihan presiden (pilpres)?

Kabar Jokowi akan mengambil langkah serius diungkapkan Ketua DPP PKB Faisol Riza lewat sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya @faisol8418. Dia menyatakan keyakinannya jika Jokowi akan mengambil langkah serius.

Langkah serius itu kata Faisol akan dilakukan setelah Jokowi melihat tidak ada capres yang elektabilitasnya mencapai angka stabil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan ada langkah sangat serius dari Pak Jokowi setelah melihat semua capres tidak ada yang stabil di angka survei 30%. Percayalah," demikian pernyataan Faisol tersebut.

Faisol tidak menjelaskan lebih lanjut apa langkah serius yang akan diambil Jokowi itu. Ketika dikonfirmasi, Faisol belum mau mengungkap maksud dari unggahannya itu.

ADVERTISEMENT

Begini hasil survei Jokowi jelang Pilpres 2024 lalu:

Survei SMRC 2014

Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) pernah merilis hasil survei elektabilitas capres jelang Pilpres 2014. Hasilnya bisa ditebak, Jokowi jadi 'jawara' survei dengan 20,2%.

"Top of Mind yang dipilih sebagai presiden Jokowi berada di urutan pertama Joko Widodo 20,2%," kata Direktur Eksekutif Jayadi Hanan dalam paparan survei di Four Season Hotel, di Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (29/1/2014) lalu.

Survei digelar dengan metode wawnacara 19-27 Desember 2013 dengan 1.220 responden yang sudah berumur 17 tahun lebih. Margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Berikut hasil survei 'Top of Mind' SMRC:
1. Joko Widodo: 20,2%
2. Prabowo Subianto: 8,1%
3. Aburizal Bakrie: 5,0%
4. Wiranto: 4,2%
5. Megawati: 3,0%
6. Rhoma Irama: 2,1%
7. Jusuf Kalla: 2,1%
8. Tidaktahu/Rahasia: 51,0%

Hasil survei itu adalah 'Top of Mind' atau responden menyebutkan secara spontan ketika ditanya capres. Namun saat disurvei dengan diminta memilih 24 nama tokoh hasilnya tak banyak berubah.

Jokowi tetap berada di urutan atas namun dengan angka yang jauh lebih tinggi jika survei 'top of mind'. Berikut survei dengan:
1. Joko Widodo: 33,3%
2. Prabowo: 11,4%
3. Aburizal Bakrie: 10,0%
4. Megawati: 8,3%
5. Wiranto: 6,4%
6. Jusuf Kalla: 4,0%
7. Rhoma Irama: 3,5%
8. Tidak tahu: 16,4%

Survei LSI Denny JA 2014

Dalam survei LSI Denny JA jelang 2014 lalu, pasangan Jokowi-JK mengungguli pasangan Prabowo-Hatta. Melihat hasil survei tersebut, Jokowi memilih tak jumawa karena banyak hal yang berubah.

"Ini masih sebulan jadi jangan takabur. Tetap harus kerja," kata Jokowi usai menghadriri acara deklarasi dukungan di Jalan Subang, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014) silam.

Jelang pilpres, Jokowi semakin giat menggalang dukungan untuk menang di 9 Juli nanti. Seperti kemarin, perjalanan Bandung-Sidoarjo-Bali yang baru selesai pukul 02.00 WIB dini hari tadi.

Ia menyatakan hasil survei tersebut masih bisa berubah. "Masih bisa berubah jadi makin naik, hehehe," ujarnya

Dalam survei tersebut, Jokowi-JK dinyatakan mengungguli pasangan Prabowo-Hatta. Mereka unggul di kalangan NU, sedangkan Prabowo di kalangan Muhammadiyah.

Survei tersebut dilakukan pada 1-9 Mei 2014 dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 2.400 orang. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden dengan metode kuisioner. Margin of error survei ini sekitar 2%.

Berikut hasil lengkap survei LSI soal elektabilitas Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta di lingkungan NU dan Muhammadiyah:

1. Jika pilpres dilakukan hari ini, pasangan mana yang akan ibu/bapak pilih (lingkungan NU)?
Jokowi-JK: 34,44%
Prabowo-Hatta: 26,25%
Tidak tahu: 39,31%

2. Jika pilpres dilakukan hari ini, pasangan mana yang akan ibu/bapak pilih (lingkungan Muhammadiyah)?
Jokowi-JK: 27,44%
Prabowo-Hatta: 31,57%
Tidak tahu: 40,99%

3. Ketika memilih pasangan capres-cawapres apakah ibu/ bapak memilih presiden karena suka pribadinya atau suka progamnya?
Alasan suka pribadi : 56,8%
Alasan suka program: 35,8%
Hal lain: 6,4%
Tidak jawab: 1%

4. Apakah ibu/ bapak lebih menyukai Jokowi-JK atau lebih menyukai Prabowo-Hatta?
Segmen NU: Jokowi-JK (36,4%), Prabowo-Hatta (24,5%), Tidak jawab (39,1%).
Segmen Muhammadiyah: Jokowi-JK (29,7%), Prabowo-Hatta (35,2%), Tidak jawab (35,1%)
Segmen buruh : Jokowi-JK (39,4%), Prabowo-Hatta (24,5%), Tidak jawab (36,1%)
Segmen tani : Jokowi-JK (32,3%), Prabowo-Hatta (29,8%), Tidak jawab (38%)
Segmen ibu rumah tangga : Jokowi-JK (30,1%), Prabowo-Hatta (25,8%), Tidak jawab (44,1%)

Simak juga 'Survei Indikator Politik: Ganjar Teratas, Disusul Anies dan Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]



Survei Internal 2014

Jokowi juga memiliki survei internal jelang Pilpres 2024 untuk memantau elektabilitas dirinya dan lawan politiknya. Berdasarkan survei internal, selisih suara antara dirinya dengan Prabowo terpaut 12 hingga 13 persen.

"Survei kita masih antara 12-13 persen," kata Jokowi saat ditemui di Jalan Subang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014).

Selain survei internal, Jokowi juga mengamati survei dari Libang Kompas, yang menunjukkan selisih suara antara dirinya dengan Prabowo berkisar 7%. Diakuinya memang jarak elektabilitas dirinya dengan Prabowo makin mendekat, namun dirinya masih unggul.

"Memang terpautnya sedikit," katanya.

Namun hal itu tidak membuatnya surut semangat. Diakuinya hasil survei memang terkadang berbeda dengan hasil akhir Pilpres. "Dulu waktu survei di Jakarta, waktu Foke (Fauzi Bowo) 60%, tapi kenyataannya 60%-nya ke Jokowi," katanya.

Meski demikian, dia enggan menargetkan berapa persen harus menang. "Jangan kita takabur di depan, nggak boleh," katanya.

Survei Roy Morgan 2014

Sebuah lembaga survei dari Australia Roy Morgan Research pernah mempublikasikan hasil jajak pendapat terkait pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Hasilnya, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memiliki elektabilitas sebesar 52% pada Pilpres 2014.

Sementara pesaingnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mempunyai tingkat keterpilihan 48%. Pergerakan elektabilitas kedua kandidat presiden cukup menarik. Pada pertengahan Maret lalu saat nama Jokowi sudah diumumkan sebagai capres oleh PDIP dia memiliki elektabilitas sebesar 45%, dan Prabowo Subianto 15%.

Selisih dukungan kedua capres itu cukup lumayan, yakni 30%. Namun angka itu terus berubah setelah pemilihan anggota legislatif April lalu. Apalagi setelah PDIP yang mengusung Jokowi hanya memperoleh sekitar 19% suara, jauh di bawah target partai tersebut.

Pada bulan Mei, Morgan melakukan survei untuk pertama kalinya sesudah pileg. Hasilnya Jokowi memiliki elektabilitas 42%, dan Prabowo 24%. Jokowi tetap unggul, namun dengan selisih yang kian tipis yakni 18%. Selain Jokowi dan Prabowo, saat itu masih ada capres lain yang secara total mendapatkan dukungan 34%.

Di bulan Juni saat calon presiden tinggal Jokowi dan Prabowo, selisih elektabilitas menyempit lagi menjadi 4%, yakni Jokowi 52% dan Prabowo 48%. Prabowo menurut Morgan banyak mendapat dukungan dari mereka yang sebelumnya mendukung calon lain, jauh melebihi Jokowi.

Survei Morgan dilakukan selama bulan Juni dengan melakukan wawancara tatap muka terhadap 3.117 responden calon pemilih di 34 provinsi di Indonesia.

Sample diambil secara seimbang mewakili pemilih secara geografis maupun demografis. Hasil survei juga menunjukkan masih ada 9% calon pemilih yang belum menentukan pilihannya.

(rfs/gbr)



Hide Ads