NasDem Sebut Anies Dibenci Gegara Medsos, PAN Sarankan Proses Hukum

NasDem Sebut Anies Dibenci Gegara Medsos, PAN Sarankan Proses Hukum

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 01 Des 2022 18:14 WIB
Juru Debat BPN Viva Yoga.
Viva Yoga (Foto: Nur Azizah Rizki Astuti/detikcom)
Jakarta -

NasDem menilai calon presiden yang diusungnya Anies Baswedan dibenci lantaran kerap dibicarakan dalam nada negatif di media sosial (medsos). PAN sarankan upaya hukum jika merasa keberatan terkait hal itu.

"UU ITE secara tegas melarang penggunaan media sosial dengan menebarkan ujaran kebencian hate speech, memfitnah, membully, dan pencemaran nama baik seseorang," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, kepada wartawan, Kamis (1/12/2022).

"Jika ada fakta obyektif masih terjadi penyimpangan dan info yang buruk, segera dilaporkan dan di proses sesuai prosedur hukum yang berlaku," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viva mengatakan sebagai negara hukum harus menjadikan hukum sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, menurutnya, terciptalah ketertiban dan keharmonian dalam lingkungan masyarakat.

"Indonesia sebagai negara hukum harus menjadikan nilai hukum sebagai panduan, pedoman, dan panglima dalam praktik-praktik ekonomi, sosial budaya, dan politik. Agar tercipta ketertiban, keteraturan, harmoni, dan keadilan di masyarakat," katanya.

ADVERTISEMENT

"Indonesia adalah negara demokrasi. Di UUD RI 1945 pasal 28 diamanatkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan dijamin Undang-Undang," lanjut Viva.

Viva lantas buka suara terkait kegiatan Anies yang tidak diizinkan di daerah. Menurutnya, tidak mungkin pemerintah setempat menghambat tugas partai politik. Dia menyarankan agar seluruh pihak duduk bersama membahas persoalan tersebut.

"Jadi, menurut saya tidak mungkinlah pihak pemerintah daerah menghambat atau menghalangi proses sosialisasi dan pendidikan politik dalam berdemokrasi kepada seseorang atau kelompok, apalagi menghambat tugas dan fungsi partai politik," katanya.

"Soal jadwal dan tempat acara sebaiknya dikoordinasikan dengan baik dan benar sehingga tidak timbul syak wasangka yang buruk," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengakui adanya kendala kegiatan Anies di beberapa daerah. Sehingga adanya perubahan lokasi dari tempat semula.

"Gini, kegiatan ini kan untuk masyarakat. Bagi NasDem sih, menyayangkan aja, ya. Mestinya kan pemda terlibat secara intens memfasilitasi semua partai politik untuk melaksanakan kegiatannya. Karena kegiatan partai politik kegiatan edukasi masyarakat," kata Ali kepada wartawan, Kamis (1/11).

Simak selengkapnya di halaman berikut

Lihat juga Video: NasDem Tak Masalah Wagub NTB Mundur: Di Sana Basis Anies

[Gambas:Video 20detik]




Terlebih, kata Ali, acara tersebut dihadiri Anies yang merupakan bakal capres NasDem. Dia menginginkan Anies bisa dikenal oleh banyak masyarakat sebelum nantinya resmi berlaga di Pilpres 2024.

"Apalagi, katakanlah NasDem membawa Anies, yang pentingnya itu buat rakyat kan mereka mengenal Anies. Anies kalau insyaallah akan maju sebagai capres kan masyarakat harus mengenalnya kan," katanya.

Persoalannya, Ali merasa sosok Anies dibenci dan tidak dikenal karena media sosial (medsos). Dia mengatakan NasDem saat ini berkewajiban untuk mengenalkan Anies kepada masyarakat secara langsung agar sosok Anies lebih dikenal.

"Anies kalau insyaallah akan maju sebagai capres kan masyarakat harus mengenalnya kan. Jadi setelah masyarakat mengenal Anies kan silakan nilai. Mau benci kek, mau apa. Ini kami sialnya ini Anies dibenci tapi tidak dikenal. Karena berita-berita medsos," kata mantan Ketua Fraksi NasDem DPR itu.

"Nah itu kan menjadi suatu kewajiban kita hari ini sebetulnya, untuk melakukan edukasi-edukasi itu," sambungnya.

(fca/eva)



Hide Ads