PKS Tengahi NasDem dan Demokrat: Santai Saja, Nggak Perlu Baper

PKS Tengahi NasDem dan Demokrat: Santai Saja, Nggak Perlu Baper

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Kamis, 17 Nov 2022 15:50 WIB
Jubir PKS Muhammad Kholid
Foto: Jubir PKS Muhammad Kholid (Dok. Pribadi)
Jakarta -

PKS menengahi Partai NasDem dan Partai Demokrat yang beradu argumen soal cawapres usai pembicaraan kans Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mendampingi Anies Baswedan. PKS mempersilakan setiap partai mengajukan usulannya masing-masing.

"Santai saja, nggak perlu baper, kalau memang NasDem mau ajukan Mas Gibran sebagai cawapres Pak Anies, monggo, silakan disampaikan di tim komunikasi koalisi, di tim kecil, kita hormati jika itu adalah keinginan Partai NasDem," kata juru bicara PKS M Kholid saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).

"Kami juga sangat menghormati keinginan Partai Demokrat yang ajukan Mas AHY," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kholid menyebut PKS juga selama ini berikhtiar memperjuangkan kadernya Ahmad Heryawan atau Aher. Dia mengingatkan bahwa PKS, Demokrat, dan NasDem sudah sama-sama sepakat mengedepankan kepentingan bangsa.

"PKS sendiri juga sedang berikhtiar memperjuangkan Ahmad Heryawan. Baik PKS, Demokrat dan Nasdem sama-sama sepakat bahwa dalam memutuskan kesepakatan menjadikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai, ini yang jadi pegangan bersama," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Kholid juga mengingatkan kembali koalisi perubahan harus dibangun dengan dasar kepercayaan dan saling menghormati. Menurutnya, dinamika partai adalah hal yang biasa.

"Semangat koalisi harus dibangun dengan mutual trust dan respect, jadi dinamika perbedaan jadi hal biasa," ujarnya.

Simak pernyataan NasDem di halaman berikutnya.

Simak Video: Ini Momen Anies dan Gibran Sarapan Bareng di Solo

[Gambas:Video 20detik]




Pernyataan NasDem

Sebelumnya, Partai Demokrat meminta Partai NasDem disiplin usai waketumnya, Ahmad Ali, membicarakan kans Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menjadi cawapres Anies Baswedan. Partai NasDem mempertanyakan balik ke Partai Demokrat soal kedisiplinan itu.

"Kedisiplinan apa yang kemudian dilanggar oleh NasDem? NasDem sampai hari ini tidak pernah melanggar komitmen apa yang sedang dibicarakan di rencana mitra koalisi," kata Ahmad Ali saat dihubungi, Rabu (17/11).

Ali meminta Demokrat tak perlu sensitif dalam merespons wacana-wacana yang muncul. Ali tak terima jika ada kesan pelarangan memunculkan wacana di dalam 'Koalisi Perubahan' yang bakal dibentuk.

"Tapi yang ingin saya bilang begini, bahwa teman-teman di Partai Demokrat nggak perlu sensitif. Kedua, kita tidak pernah menyepakati atau melarang untuk orang berpendapat ya kan. Kemudian mengapa harus terganggu dengan pernyataan-pernyataan seperti itu. Itu kan wacana merespons apa yang ada. Jadi NasDem itu tidak pernah akan masuk di ruang tentang wakil presiden kerena itu domain Anies," kata Ali.

"Tapi masak, untuk kemudian, memberi wacana saja sudah tidak dibolehkan dalam berkoalisi, ini koalisi apa ini?" imbuhnya.

Ali memastikan urusan penentuan cawapres tetap menjadi sepenuhnya kewenangan Anies. Di sisi lain, kata Ali, hingga saat ini tak pernah ada kesepakatan bahwa cawapres Anies harus berasal dari kalangan internal koalisi.

"Karena sampai hari ini kita juga tidak punnya kesepakatan, toh, untuk kemudian menyepakati bahwa cawapres itu berasal dari internal koalisi," kata anggota Komisi III DPR itu.

Ali lantas mengingatkan agar tak ada yang merasa lebih penting dalam koalisi ini. Dia menekankan 'Koalisi Perubahan' yang bakal digagas Demokrat dan PKS itu harus terbangun relasi yang setara.

"Yang terpenting begini deh, jangan ada orang yang merasa dirinya lebih penting dalam koalisi ini. Koalisi ini kan kita bangun setara, setara dalam berpikir, setara dalam mengungkapkan pendapat. Kalau seperti itu kan saya pikir membungkam mulut orang lain kalau begitu cara berpikirnya," kata dia.

(maa/gbr)



Hide Ads