Sikap Jokowi Terkait Capres Dinilai Berubah Setelah Juni

Sikap Jokowi Terkait Capres Dinilai Berubah Setelah Juni

Dwi Andayani - detikNews
Rabu, 16 Nov 2022 23:30 WIB
Jakarta -

Analis Politik Ahmad Khoirul Umam menilai terjadi perubahan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melihat pencapresan 2024. Ia menilai perubahan Jokowi terlihat sejak Juni lalu.

"Kalau melihat perkembangannya saya melihat Pak Jokowi itu sedang mengalami satu transisi yang sangat berbeda kalau kita melihat Pak Jokowi pada fase sebelum Juli dan sesudah Juni," ujar Ahmad Khoirul Umam dalam diskusi Adu Perspektif, Rabu (16/11/2022).

Ia mengatakan sebelum Juli 2022 Jokowi dinilai mencoba mengagregasi pencapresan Ganjar Pranowo. Dimana menurut Khoirul Umam saat itu juga dilakukan deklarasi Koalisi Indonesia bersatu (KIB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum Juli 2022 ini kita melihat seorang Jokowi cukup firmed, ketika mencoba mengagregasi pencapresan pak Ganjar Pranowo maka kemudian di situ dilakukan proses percepatan dimana KIB dideklarasikan operasi politik dan juga komunikasi dilakukan secara senyap tiba-tiba deklarasi KIB, di situlah momentumnya. Dan kalau kita cek dari hampir semua survei ada crossing antara elektabilitas Mas Anies dan Pak Ganjar di bulan Mei Juni," tuturnya.

Menurutnya perubahan mulai terjadi setelah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan arahan kepada kadernya agar tidak ada pihak yang bermanuver untuk Pemilu 2024. Khoirul menilai arahan Megawati tersebut membuat kesan trauma bagi Jokowi dan beberapa elemen lain.

ADVERTISEMENT

"Tetapi ketika Bu Mega memberikan kode keras di rakernas PDIP, jangan ada yang bermanuver, siapa yang berani bermanuver out. Itu memberikan traumatik impression bukan hanya Pak Jokowi tetapi juga beberapa elemen dalam KIB. Akhirnya situasi berubah," ujarnya.

Menurutnya, saat ini Jokowi terlihat tengah mencoba melakukan koordinasi lebih intens. Jokowi sendiri disebut disiplin dalam menyampaikan statement politik, bahkan statement Jokowi dinilai selalu sama dengan arahan yang disampaikan Megawati.

"Kalau kita liat sekarang Pak Jokowi sepertinya mencoba untuk berkoordinasi lebih intens. Saya sendiri melihat Pak Jokowi seorang pribadi yang cukup disiplin dalam konteks menyampaikan statement politik. Hampir jarang beliau menyampaikan statement yang relatif bertentangan dengan arahan dan juga manuver yang dilakukan PDIP, sehingga setiap narasi instrumen, isu yang disampaikan relatif liner dengan yang disampaikan Bu Mega," pungkasnya.

(dwia/zap)



Hide Ads