Andi Arief Singgung 'Burung Hantu' Ingin Koalisi Perubahan Pisah, Siapa?

Andi Arief Singgung 'Burung Hantu' Ingin Koalisi Perubahan Pisah, Siapa?

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 10 Nov 2022 12:54 WIB
Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief. (dok. Andi Arief).
Foto: Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief. (dok. Andi Arief).
Jakarta -

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyinggung 'burung hantu' yang berupaya memisahkan Koalisi Perubahan di tengah tidak jadinya deklarasi NasDem, Demokrat, dan PKS. Siapa 'burung hantu' yang dimaksud Andi Arief?

Diketahui, deklarasi NasDem, Demokrat, dan PKS itu awalnya direncanakan diselenggarakan pada 10 November. Hingga siang ini tak ada deklarasi 'Koalisi Perubahan' oleh ketiga partai tersebut. Andi Arief lantas bicara adanya upaya memisahkan NasDem, Demokrat, dan PKS oleh 'burung hantu'.

"Hanya 'burung hantu' yang bisa memisahkan koalisi NasDem, Demokrat dan PKS," kata Andi Arief kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Arief tidak menyebutkan siapa burung hantu yang dimaksudnya. Seperti kehidupan burung hantu, menurut Andi Arief, pihak yang ingin memisahkan koalisi tersebut bekerja dalam gelap.

"Burung hantu, burung yang bekerjanya malam dan buas. Hanya itu yang bisa memisahkan koalisi perubahan dan perbaikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ditanya lebih spesifik soal sosok 'burung hantu' ini, Andi Arief tidak memerincinya. "Biasanya yang mengerti spesial di hutan. Yang biasa bekerja dalam gelap," kata Andi Arief.

Bantah Keretakan

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya sebelumnya memastikan Koalisi Perubahan batal dideklarasikan pada 10 November. Willy menyebut deklarasi itu kemungkinan akan dilakukan akhir tahun.

"Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama," kata Willy kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11).

Willy mengatakan rencana deklarasi itu batal lantaran PKS masih harus menggelar rapat majelis syuro pada Desember nanti. Selain itu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga baru pulang ke Tanah Air dari pada 10 November.

"Karena memang, satu, PKS akan rapat majelis syuro itu akhir tahun Desember artinya. Kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang sekitar tanggal 10 November itu," ujarnya.

Sementara, PKS menyampaikan bahwa sejumlah pembicaraan pembentukan koalisi pengusung Anies Baswedan ini masih belum tuntas. PKS menepis batalnya deklarasi karena adanya keretakan dalam wacana Koalisi Perubahan.

"Ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan terkait deklarasi 10 November. Pertama, tanggal 10 November adalah usulan dari Partai NasDem. Kami sangat menghormati usulan tersebut," kata juru bicara PKS M Kholid kepada wartawan, Rabu (9/11).

Kholid mengatakan pihaknya masih akan mematangkan pembahasan di koalisi. Termasuk mengenai platform, desain pemerintahan, strategi pemenangan dan figur yang bakal diusung sebagai capres dan cawapres di 2024.

Lihat juga Video: NasDem Bantah Ada Disharmonisasi dengan Demokrat-PKS

[Gambas:Video 20detik]




(eva/gbr)



Hide Ads