Radar Koalisi Indonesia Bersatu Monitor Ganjar

Radar Koalisi Indonesia Bersatu Monitor Ganjar

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Nov 2022 21:44 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di acara pembukaan Kabupaten Semarang Expo (KASMEX) di Lapangan Panglima Besar Sudirman, Ambarawa, Semarang, Kamis, (20/10/2022).
Ganjar Pranowo (Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng)

Pernyataan Bima Arya dan Bambang Pacul

Ketua DPP PAN Bima Arya sebelumnya menyampaikan peluang Koalisi Indonesia Bersatu merapat ke PDIP jika Ganjar Pranowo diusung menjadi capres. Namun kata dia, masih banyak kemungkinan yang akan terjadi.

"Ke depan masih banyak kemungkinan terjadi. Mas Ganjar bisa saja dicalonkan oleh PDIP dan kami bergabung sambil berharap wakilnya tetap representasi dari KIB. Tetapi mungkin juga kalau Mas Ganjar tidak berangkat dari PDIP, ya kan politik seni segala kemungkinan. Nah, KIB siap mencalonkan beliau. Tetapi, di internal KIB pun masih berproses," kata Bima Arya yang juga Ketua DPP PAN kepada wartawan, Senin (31/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Bambang Pacul tidak percaya dengan pernyataan Bima Arya. Dia lantas bertanya posisi Bima Arya.

"Menurut teorinya beliau, yang ngomong itu siapa? Singer lihat dulu, yang nyanyi dilihat dulu. Bima Arya siapa dikau?" kata Bambang Pacul, Rabu (2/11).

ADVERTISEMENT

Hal itu disampaikan dalam acara Adu Perspektif bertema "Gonjang-Ganjing Peringatan Gegara Pencapresan" yang disiarkan di detikcom atas kerja sama dengan Total Politik.

Bambang Pacul menduga Bima Arya belum bicara dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Karana itu, Bambang Pacul tak percaya dengan Bima Arya.

"Itu pun belum tentu ngomong sama ketumnya, gitu loh. Mas Bima, mohon izin, Bambang Pacul tidak percaya kredibilitas dia bisa ngomong bahwa asumsi ini benar. Kalau belum bicara dengan Bang Zul," katanya.

Selain itu, dia memandang, peluang KIB merapat ke PDIP juga belum jelas. Sebab, menurutnya, langkah politik KIB juga harus ada keputusan dari PPP dan Golkar yang juga anggota KIB.

"Itu pun masih ada faktor lain. Ada PPP, ada Airlangga partai kuning (Golkar)," ucapnya.

Simak selengkapnya pada halaman berikut.




Hide Ads