Lebih lanjut, Adi Prayitno menilai pengakuan Ketua Bidang Kehormatan Partai PDIP Komarudin Watubun juga mempertegas adanya faksi di interal PDIP. Dia melihat pendukung Ganjar mulai bermunculan di dalam PDIP.
"Pengakuan Watubun menjadi penegas di internal PDIP faksionalisasi mulai terlihat nyata. Mesti tak keras tapi dinamika sangat terasa. Itu artinya, pendukung Ganjar di PDIP mulai terlihat meski samar-samar," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini Ganjar terlihat sendirian tanpa ada yang bela karena mayoritas elite PDIP kolektif solid dukung Puan. Tentu ada alasan masing-masing dari friksi itu. Bisa yang bersifat subjektif atau kalkulatif bahkan politis," lanjut dia.
Teguran ke Dewan Kolonel Lebih Keras
Sebelumnya, Komarudin Watubun menjelaskan lebih lanjut soal teguran kepada Ganjar Pranowo dan Dewan Kolonel. Komarudin menyatakan teguran terhadap Ganjar Pranowo merupakan hal yang biasa.
"Jadi soal teguran lisan ini hal hal biasa saja, tidak ada hal yang luar biasa. Bukan menurut Ibu Mega, ini keputusan kita, keputusan partai ini, keputusan kongres bahwa ini diberikan kepada Ibu Mega untuk menentukan siapa calon kemudian," kata Komarudin Watubun dalam wawancara dengan CNN TV, Selasa (25/10).
Komarudin mengatakan teguran lisan kepada Ganjar berbeda dengan yang dijatuhkan kepada Dewan Kolonel. Dia memastikan teguran lebih keras diberikan PDIP kepada Dewan Kolonel.
"Ini kan soal kedisiplinan dalam berkomunikasi, oleh karena itu kan Ganjar menyampaikan, 'Memang saya harus memperbaiki dalam berkomunikasi', sebetulnya tidak ada hal yang luar biasa, kelompok yang menamakan diri sebagai Dewan Kolonel itu saya berikan teguran lebih keras lagi, teguran keras dan terakhir karena sudah pernah ditegur sebelumnya, jadi tidak ada hal luar biasa," katanya.
(maa/gbr)