PPP Tepis Surya Paloh: Kalau NasDem Sendiri yang Dukung, BBM Tak Jadi Naik

PPP Tepis Surya Paloh: Kalau NasDem Sendiri yang Dukung, BBM Tak Jadi Naik

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 19 Okt 2022 07:50 WIB
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Karin Nur Secha/detikcom).
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Karin Nur Secha/detikcom).
Jakarta -

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengklaim NasDem menjadi satu-satunya partai koalisi yang mendukung kebijakan kenaikan harga BBM. PPP, yang juga tergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), membantah klaim Paloh tersebut.

"Sama sekali tidak benar. Ya karena kebetulan ketua Komisi VII dari NasDem, sehingga mengklaim. Ya nyatanya kalau NasDem sendirian mendukung kenaikan BBM, ya nggak jadi naik BBM-nya," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).

Awiek mengatakan kebijakan kenaikan harga BBM merupakan keputusan politik. Kebetulan, Komisi VII DPR yang membidangi energi dan migas dipimpin oleh kader NasDem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapikan faktanya kebutuhan politik anggota semua fraksi yang ada di Komisi VII. Kalau kemudian ketua Komisi VII dari NasDem ya memang satu-satunya ketua Komisi VII dari NasDem, karena ketua Komisi VII hanya satu, tidak dua," ujar Awiek.

Awiek meminta NasDem tak mencari alasan apapun terkait keputusan politik di DPR. Sebab, koalisi pemerintah di DPR setuju dengan kenaikan harga BBM.

ADVERTISEMENT

"Kalau keputusan itu tidak didukung fraksi-fraksi, mana bisa meskipun ketua komisinya dari NasDem. Jadi sebaiknya tidak perlulah mencari-cari alasan, mencari apologi. Ya jalani saja proses politik yang ada," ujarnya..

Surya Paloh sebelumnya mengatakan sikap partainya yang mendukung kenaikan BBM sebagai bentuk komitmennya untuk tegak lurus terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Dia menilai kenaikan BBM kebijakan yang tepat.

Simak Video: Ungkit Dukung Kenaikan BBM, Paloh: NasDem Partai Tolol atau Loyal?

[Gambas:Video 20detik]



"Saya mau memberikan ilustrasi kepada Saudara, baru berapa puluh hari yang lalu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf mengambil kebijakan strategis yang luar biasa. Untuk apa? Untuk mengambil faedah yang lebih berarti bagi kontinuiti pembangunan bangsa ini. Mengurangi subsidi BBM, itu artinya menaikkan harga. Apa yang ada di pikiran NasDem? Tepat kah itu? NasDem menganggap itu kebijakan yang tepat," katanya dalam sambutan launching program 'NasDem Memanggil' di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/10).

Paloh bahkan menyebut dari tujuh fraksi partai koalisi Jokowi di DPR, hanya NasDem yang menegaskan sikap agar kebijakan kenaikan BBM jalan terus.

"Karena dianggap kebijakan yang tepat, NasDem memberikan dukungan yang setulusnya-setulusnya, sepenuhnya, tapi aneh bin ajaib kalau di sidang Dewan sana ada sembilan, ada tujuh fraksi partai koalisi pemerintahan hanya ada satu fraksi yang menyatakan jalan terus kenaikan BBM ini. Artinya apa? Artinya partai-partai atau fraksi lain menyatakan tidak tepat," ujar Paloh.

"Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, 'Bapak Presiden, kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya satu fraksi yang sepakat, ini kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini'," sambungnya.

(rfs/haf)



Hide Ads