Pengamat Nilai Publik Tunggu Negosiasi dan Lobi AHY ke Elite Politik

Pengamat Nilai Publik Tunggu Negosiasi dan Lobi AHY ke Elite Politik

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Minggu, 16 Okt 2022 19:08 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rombongan Partai Demokrat mendatangi kantor KPU RI. Mereka mendaftar sebagai peserta pemilu 2024.
Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diingatkan agar menggenjot kerja-kerja lobi, diplomasi dan bernegosiasi dengan para elite politik. Kemampuan lobi tersebut dilakukan guna mewujudkan harapan rakyat masuk dalam gelanggang pertarungan Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan peneliti dari Indikator Politik, Bawono Kumoro. Bawono menekankan penetapan capres dan cawapres sepenuhnya ada di tangan para elite partai politik (parpol).

"Dalam pemilu, rakyat memang memilih langsung Presiden dan Wakil Presiden yang mereka inginkan, tapi penetapan capres dan cawapres sepenuhnya ada di tangan elite-elite politik," kata Bawono dalam keterangan tertulis, Minggu (16/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bawono menyinggung tingkat elektabilitas AHY di sejumlah papan survei. Menurutnya, tingkat elektabilitas AHY sebagai capres lebih besar ketimbang maju sebagai cawapres.

"Elektabilitas AHY yang berkisar 11-13 persen sebagai cawapres atau sekitar 3-4 persen sebagai capres, menunjukkan harapan yang besar dari publik agar AHY bisa maju dalam Pilpres 2024," kata Bawono.

ADVERTISEMENT

Bawono menilai angka elektabilitas AHY cukup tinggi sebagai tokoh non-pemerintahan. Namun, kata dia, keputusan mendapat tiket maju capres dan cawapres tetap ditentukan oleh para petinggi parpol.

"Ingat, AHY satu-satunya tokoh non pemerintahan yang konsisten bisa memperoleh elektabilitas tinggi, mengalahkan tokoh-tokoh koalisi pemerintahan yang punya panggung dan sumber daya yang lebih besar," ujarnya.

"Bahkan menjelang Pemilu 2019, elektabilitas AHY sebagai cawapres, termasuk yang tertinggi baik untuk Prabowo maupun Jokowi. Tapi elektabilitas tinggi saja ternyata tidak cukup. Keputusan untuk menetapkan capres dan cawapres ada pada pimpinan partai-partai politik koalisi," imbuhnya.

Bawono lalu menyinggung keputusan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang memilih Hatta Rajasa untuk mendampinginya sebagai cawapres di Pilpres 2014 lalu. Demikian juga ketika Presiden Jokowi memilih Wapres Ma'ruf Amin sebagai pasangannya ketika maju Pilpres 2019 yang dinilai tak menekankan faktor elektabilitas.

"Ingat pada pemilu 2014, Pak Prabowo memilih Pak Hatta Rajasa sebagai cawapres bukan karena elektabilitasnya tertinggi. Demikian pula elektabilitas Pak JK bukan yang tertinggi saat dijadikan cawapres Pak Jokowi," kata dia.

"Demikian pula pada tahun 2019. KH. Maruf Amin diminta jadi cawapres Pak Jokowi bukan karena elektabilitasnya. Di sisi lain, Pak Prabowo memilih Mas Sandi sebagai cawapres, juga bukan karena faktor elektabilitas karena elektabilitas Mas AHY waktu itu lebih tinggi," sambungnya.

Bawono mendorong AHY menunjukkan kemampuan diplomasi dan negosiasi menjelang pertarungan di Pemilu 2024. Hal ini guna memperoleh tiket maju di pilpres mendatang.

"Agar bisa memenuhi harapan publik untuk bertarung pada Pemilu 2024 nanti, AHY sebaiknya menunjukkan kemampuan diplomasi maupun negosiasinya agar kepercayaan publik dalam bentuk elektabilitas yang tinggi, bisa berbuah tiket pasangan Capres-Cawapres," tuturnya.

"AHY selama ini selalu menggaungkan harapan rakyat perjuangan Demokrat. Sekarang AHY harus perjuangkan harapan rakyat ini dengan meyakinkan para elite politik agar bisa maju dalam Pilpres 2024," sambungnya.

Bawono menilai akseptabilitas AHY di kalangan elite politik cukup tinggi. Dengan demikian, kemampuan lobi dan diplomasi AHY menjadi penting.

"Buktinya AHY selalu diterima oleh berbagai pihak, termasuk yang berseberangan pandangan politik. Jadi harusnya lobby, diplomasi dan negosiasi dengan segelintir elite politik pengambil keputusan ini, do-able meski memang tidak mudah," kata dia.

Simak juga 'AHY: Komunikasi dengan NasDem-PKS Semakin Intensif':

[Gambas:Video 20detik]



(fca/gbr)



Hide Ads