Zulfan Lindan Colek Surya Paloh soal Nonaktif, Bahas Menteri Takut Reshuffle

Zulfan Lindan Colek Surya Paloh soal Nonaktif, Bahas Menteri Takut Reshuffle

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Sabtu, 15 Okt 2022 13:41 WIB
Profil Zulfan Lindan, Kini Dinonaktifkan dari Kepengrusan NasDem
Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta -

Politikus senior Partai NasDem Zulfan Lindan buka-bukaan soal adanya menteri di kabinet Jokowi yang terbirit-birit takut kena reshuffle kabinet. Dia menyebut menteri tersebut yang menyebarkan surat penonaktifan dirinya di media sosial.

Zulfan membeberkan hal itu di diskusi bersama Total Politik, seperti dilihat detikcom, di YouTube Total Politik, Sabtu (15/10/2022). Zulan awalnya menceritakan betapa kaget dirinya mengetahui surat penonaktifannya beredar di media sosial.

"Kok tiba tiba besoknya loh kok surat ini yang keluar, tanpa dikasih sama saya, tanpa dipanggil, tanpa penjelasan, dan yang sangat salah adalah surat ini sebelum saya terima, sudah menyebar di media. Semua media itu medsos medsos banyak teman kita krim semua, saya bilang 'loh apa-apaan ini?'," kata Zulfan Lindan dalam diskusi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat surat penonaktifannya viral di media sosial, Zulfan lantas menghubungi Surya Paloh. Dia menegaskan ke Surya Paloh bahwa cara kerja NasDem tidak profesional terkait surat penonaktifan dirinya tersebut.

"Saya bilang ke Pak Surya Paloh 'cara kerja seperti ini partai tidak profesional, ya, ini pengelolaan sangat...' Saya tidak mau bilang kampungan karena orang kampung kadang-kadang lebih pintar dari kita, tapi pengertiannya ini bukan partai modern lah. Ya itu yang saya, seperti yang hari ini (Jumat kemarin) saya ulas di detikcom itu lebih jelas lagi. Jadi setelah saya tahu dari medsos, saya diam saja, ini suatu kesalahan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Zulfan Lindan lalu ditanya terkait sosok yang menyebarkan surat tersebut ke media sosial. Dia lalu menyinggung pihak yang menyebarkan yakni menteri yang ketakutan kena reshuffle Jokowi.

"Begini jadi saya jelaskan, ada salah satu menteri yang terbirit birit ketakutan, dia mendengar dengar mau di-reshuffle sama Pak Jokowi," ujar dia.

Dia tidak mau membeberkan siapa menteri tersebut. Namun, dia menyebut Johnny G Plate yang pastinya menyampaikan ke Ketum NasDem Surya Paloh bahwa Jokowi tidak terima dengan pernyataan dirinya soal Anies Baswedan antitesis Jokowi.

"Ya kira-kira lah (menteri siapa). Ya kan. Nah jadi ini yang mungkin menyampaikan ke Pak Surya Paloh bahwa 'ini Pak Jokowi agak marah nih dengan apa yang disampaikan oleh Zulfan ini', belum tentu Pak Jokowi marah, dikarang-karang kan bisa juga, siapa pula yang mau cek ke Pak Jokowi? Ya kan? Nggak ada yang bisa ngecek karena dia menteri," ujarnya.

Zulfan Lindan menduga Johnny G Plate memang sengaja mau mempermalukan dirinya. Dia menegaskan tidak akan gentar dengan siapapun yang hendak menginjak-injak harga dirinya.

"Nah jadi apa tujuannya tadi? Kan ditanya, ini ingin mempermalukan saya, saya ini nggak kayak seperti Johnny Plate karena bukan pedagang minyak, saya ini nggak punya jabatan, bukan menteri pula, satu-satunya yang saya punya itu harga diri. Siapapun mencoba coba injak injak harga diri saya pasti saya lawan, pasti siapapun," tegasnya.

Simak NasDem bela Johnny Plate di halaman berikutnya.

Simak Video: Isi Surat Penonaktifan Vs Surat Pengunduran Diri Zulfan Lindan

[Gambas:Video 20detik]



Waketum NasDem Bela Johnny G Plate

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali membela Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate yang dituding Zulfan Lindan telah berbohong soal surat penonaktifan. Ahmad Ali memastikan surat penonaktifan itu bukan bohong melainkan penegasan terkait pengunduran diri Zulfan Lindan.

"Johnny Plate berbohong, DPP berbohong, karena sesungguhnya dia sudah mundur, jadi gini, surat itu kenapa dikeluarkan DPP tentang peringatan, pemberhentian di situ sebagai pengurus, sebenarnya itu hanya satu surat penegasan sikap DPP terhadap saudara Zulfan," kata Ahmad Ali saat dihubungi, Sabtu (15/10).

Ali menyampaikan surat itu terpaksa dikeluarkan lantaran berbagai pernyataan Zulfan Lindan dikait-kaitkan dengan sikap Partai NasDem, khususnya soal Anies Baswedan antitesis Jokowi. Dia menekankan sebetulnya itu hanya persoalan teknis komunikasi.

"Sebenarnya itu hanya persoalan teknis di internal soal surat itu. Cuma ada hal yang seharusnya tidak terkomunikasi dengan pas, kalau dianggap berbohong tidak, DPP tidak melakukan kebohongan, tapi lebih kepada selama ini semua pernyataan Pak Zulfan terlalu dihubung-hubungkan seakan akan itu adalah DPP, jadi substantifnya di situ," ucapnya.

Zulfan Lindan Dinonaktifkan

Diketahui, surat penonaktifan Zulfan Lindan diteken hari ini, Kamis (13/10), dengan nomor 228-SI/DPP-NasDem/X/2022. Keterangan dalam surat itu yakni peringatan keras untuk Zulfan Lindan.

Dalam surat yang ditandatangani langsung Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate, keputusan menonaktifkan Zulfan Lindan karena pernyataan yang tidak produktif bahkan cenderung menurunkan citra Partai NasDem.

"Menonaktifkan Saudara Zulfan Lindan dari Kepengurusan DPP Partai NasDem," demikian petikan surat Partai NasDem.

Zulfan Lindan memang menjadi sorotan belakangan setelah pernyataan Anies Baswedan sebagai antitesis Presiden Jokowi. Anies adalah calon presiden dari Partai NasDem.

Meski demikian, Zulfan Lindan dalam sebuah kesempatan pernah menyebut dirinya tidak aktif sebagai pengurus di DPP NasDem.

(maa/tor)



Hide Ads