Partai Golkar akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 pada 20 Oktober 2022 mendatang. Dalam rangka memeriahkan acara, Golkar menggelar berbagai rangkaian acara hingga mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara puncak.
Puncak perayaan akan digelar pada 21 Oktober 2022 bertempat di Jakarta Expo Kemayoran. Dalam acara puncak itu, Presiden Jokowi dikabarkan hadir dan akan memberikan arahan ke seluruh Kader Partai Golkar yang hadir.
"Pada acara puncak nanti, kita sudah mendapatkan, telah mengundang Bapak Presiden RI Jokowi, kita undang dan (akan) memberikan arahan kepada Kader Partai Golkar," kata Ketua Steering Commitee (SC) Ace Hasan Syadzily, di kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Jokowi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto juga akan menyampaikan pidato politiknya sekaligus mensosialisasikan visi dan misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di acara puncak perayaan itu.
"Kita harapkan visi misi yang merupakan gagasan perjuangan KIB ini juga bisa disosiliasaikan dengan seluruh strukur partai dan seluruh anggota partai di seluruh daerah Indonesia," tutur Ace.
Dalam kesempatan itu, Ketua Penyelenggara Peringatan HUT ke-58 Golkar, Maman Abdurrahman mengatakan Partai Golkar bersama KIB akan mengampanyekan visi dan misi untuk membuat bangsa Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.
"Karena bagi kami, kita ingin coba kembalikan bahwa kontestasi pemilihan presiden itu bukan hanya sekadar ingin jadi (presiden), bukan hanya sekedar ingin memenangkan pertarungan, bukan hanya sekedar maunya, tapi kita mau bicara tentang pengalaman, kapasitas, track record dan visi besarnya," kata Maman.
"Yang pasti pada acara HUT nanti kita akan campaign mengenai visi besar Partai Golkar bersama-sama dengan KIB untuk membuat bangsa ini ke depan menjadi lebih baik lagi daripada sekarang," sambungnya.
Maman menjelaskan, kehadiran Jokowi dalam acara HUT ke-58 Golkar ini bukan untuk meminta restu majunya Airlangga sebagai capres 2024. Dia menyebut Jokowi hadir dengan status sebagai Presiden RI.
"Kalau terkait doa restu saya pikir itu enggak lah, karena kalau di Partai Golkar kan keputusan Munas kita kan sudah memutuskan Pak Airlangga, mengusulkan Airlangga untuk menjadi calon presiden dan calon wakil presiden," terang Maman.
"Jadi saya pikir ini lebih kepada kehadiran beliau sebagai kepala negara," imbuh dia.
(rfs/rfs)