Menerka Taktik NasDem Capreskan Anies tapi Bertahan di Koalisi Jokowi

Menerka Taktik NasDem Capreskan Anies tapi Bertahan di Koalisi Jokowi

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Rabu, 12 Okt 2022 16:04 WIB
Partai NasDem resmi mengumumkan Anies Baswedan sebagai capres untuk Pemilu 2024. Keputisan itu disampaikan Ketum NasDem Surya Paloh.
Foto: Anies (kiri) dan Surya Paloh (kanan) (Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Partai NasDem beberapa kali pasang badan untuk Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden (capres) usungannya Anies Baswedan. Yang terbaru, NasDem, lewat Ketua DPPnya Zulfan Lindan, bahkan menyebut Anies antitesis Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Posisi NasDem yang berada di dalam pemerintahan Jokowi pun jadi tanda tanya. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno bahkan menilai NasDem sudah siap dengan resiko apapun mengusung Anies di 2024, termasuk direshuffle Jokowi.

"Sejak awal NasDem siap menerima segala risiko mengusung Anies sebagai capres 2024. Termasuk risiko di-reshuffle dari kabinet. Bahkan NasDem terlihat sangat menunggu adanya resuffle kepada para menterinya," kata Adi Prayitno saat dihubungi, Rabu (12/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi menyebut keputusan NasDem mengusung Anies Baswedan ini menjadi gaduh. Pasalnya, posisi NasDem yang solid di dalam pemerintah, tapi belakangan mengusung sosok yang selalu ditempatkan berseberangan dengan Jokowi.

"Yang jadi dipersoalkan NasDem deklarasi Anies jadi capres 2024. Karena Anies merupakan figur yang selama ini selalu dihadap-hadapkan dengan pemerintah. Anies figur yang menjadi tumpuan kelompok oposan melawan penguasa. Padahal NasDem merupakan partai koalisional pemerintah. Inilah yang menjadi biang kegaduhan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Adi juga menilai pernyataan Zulfan Lindan soal Anies antitesis Jokowi sebagai tanda NasDem memasang badan 1.000 persen untuk Anies. NasDem, kata dia, ingin menunjukkan siapapun yang menyinggung Anies akan berurusan dengan NasDem.

"NasDem terlihat 1.000 persen pasang badan untuk Anies. Pernyataan Zulfan bahwa Anies antitesis Jokowi bentuk pembelaan terhadap Anies yang kerap dituding berlawanan dengan Jokowi. NasDem membentengi Anies dari serangan-serangan tajam yang selama ini selalu mengarah ke Anies. NasDem ingin tunjukkan ke publik bahwa segala sesuatu yang terkait dengan Anies bakal berurusan dengan NasDem," ujarnya.

"NasDem ingin bilang ke orang-orang bahwa Anies setarikan napas dengan Jokowi. Sejak Anies dideklarasikan sebagai capres 2024, NasDem memang agresif pasang badan membela Anies. Termasuk tudingan Anies menggunakan isu-isu politik identitas dan dekat dengan kelompok kanan ditepis NasDem," lanjut dia.

Lebih jauh, Adi juga menilai NasDem memang hendak menjadi king maker di 2024. Menurutnya, NasDem tidak akan bertindak sejauh itu jika hanya ingin seperti di Pemilu 2014 dan 2019.

"NasDem ingin jadi king maker di 2024 tentu dengan segala risiko yang bakal menyertai. Kalau NasDem hanya ingin seperti Pemilu 2014 dan 2019, yang seirama dengan Jokowi, Megawati, dan PDIP, NasDem tak perlu bermanuver politik yang penuh resiko ini," imbuhnya.

Simak selengkapnya soal Anies antitesis Jokowi di halaman berikutnya.




Hide Ads