Respons NasDem dan Gerindra soal Video Anies Tak Akan Tikung Prabowo di 2024

Respons NasDem dan Gerindra soal Video Anies Tak Akan Tikung Prabowo di 2024

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Rabu, 05 Okt 2022 17:17 WIB
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Foto: Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. (Dok detikcom).
Jakarta -

Video Gubernur DKI Anies Baswedan bicara tak bakal 'menikung' Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di pilpres viral di media sosial. NasDem, sebagai pengusung Anies di 2024, dan Gerindra buka suara terkait video viral tersebut.

Berdasarkan video yang dilihat detikcom, Selasa (4/10), pernyataan Anies disampaikan dalam sebuah wawancara. Anies meminta semua pihak tak berharap dirinya menyatakan bersedia maju nyapres, terlebih menjadi poros ketiga. Anies menyebut hal ini menjadi komitmennya dengan Prabowo.

NasDem pun lebih dulu menanggapi video tersebut. Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengingatkan berbagai pihak agar melihat sesuatu sesuai konteks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begini, kita harus mendedahkan sebuah persoalan sebagaimana mestinya. Jangan gebyah uyah seolah segala sesuatu tidak ada ruang dan waktunya, tidak ada konteksnya. Jangan. Nanti kalau begitu alam pikir bangsa ini akan pendek dan picik. Semua dipandang serba hitam putih," kata Willy saat dihubungi.

Willy menegaskan konteks pernyataan itu disampaikan pada Pilpres 2019 lalu. Menurut Willy, kala itu muncul spekulasi bahwa Anies akan maju juga di pilpres dan telah mendapat dukungan dari beberapa partai.

ADVERTISEMENT

"Itu kan wawancara Pak Anies dengan Najwa Shihab (Nana) menjelang Pilpres 2019. Muncullah pertanyaan itu dari Nana. Mengapa begitu? Karena waktu itu muncul spekulasi bahwa Pak Anies akan maju juga di pilpres dan telah mendapat dukungan dari beberapa partai. Selain itu, ada rumor juga bahwa Pak Anies ditawari menjadi cawapresnya Pak Prabowo," ujarnya.

"Maka dijawablah seperti dalam Tiktok itu dari Pak Anies. Dia menyatakan bahwa dia akan fokus untuk menyelesaikan tugas di DKI," sambungnya.

Willy mengatakan Anies bersikap tak akan menandingi Prabowo meski dukungan parpol bermunculan. "Nah, terhadap ajakan atau dukungan berbagai partai tadi, sikap Pak Anies adalah dia tidak akan menjadi penghalangnya Pak Prabowo dalam Pilpres 2019. Begitu konteksnya," imbuhnya.

Dengan begitu, kata dia, bukan berarti pernyataan Anies itu diartikan dia tak boleh maju capres apabila Prabowo nyapres. Tak hanya itu, Willy juga meyakini Prabowo tak akan bersikap demikian.

"Jadi bukan Pak Anies tidak boleh jadi capres kalau Pak Prabowo nyapres juga. Alangkah childish-nya politisi kita kalau hal demikian yang berlaku," katanya.

"Dan Pak Prabowo nggak akan bersikap seperti itulah. Beliau politisi besar, negarawan, prajurit. Tidak akan seperti itulah beliau itu. Demikian juga dengan Pak Anies," sambung dia.

Simak respons selanjutnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Anies Jadi Capres NasDem, Gerindra: Kami Siap Berkompetisi':

[Gambas:Video 20detik]



Lebih lanjut, Willy menilai video yang beredar itu merupakan propaganda dan tidak relevan dengan momen Pemilu 2024. Namun dia memaklumi hal itu lantaran figur Anies dinilai moncer sehingga banyak 'serangan'.

"Alhasil, video yang banyak beredar itu hanya propaganda saja dan tidak relevan sama sekali dengan momentum 2024. Konteksnya sudah berbeda. Tapi saya juga maklum dengan dinamika seperti ini. Biasalah kalau ada calon yang dipandang moncer, serangan datang bertubi tubi silih berganti. Begitu menurut saya," katanya.

Respons Gerindra

Partai Gerindra juga turut menanggapi video viral tersebut. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya.

"Saya enggak tahu itu videonya kapan ya, tapi saya kira ya setiap orang pasti punya hak untuk menentukan pilihan-pilihannya," kata Fadli Zon kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Fadli Zon menyerahkan kepada masyarakat terkait penilaian terhadap video terseut. Namun demikian, dia menyebut semua pihak pasti ingin dinamika politik yang baik dan sehat.

"Kita serahkan lah pada masyarakat pada rakyat untuk menentukannya, karena itulah demokrasi. Tentu kita tidak akan, hal-hal kayak begitu kan di dunia netizen ya. Jadi secara politik kita ingin dinamika politik ini sehat, dinamika politik kita baik, nanti biar rakyat yang menentukan," jelas Fadli.

Fadli enggan berspekulasi apakah pernyataan Anies dalam video itu mempertimbangkan situasi ke depannya.

"Ya cuma saya enggak tahu itu merefleksikan ke belakang atau ke depan, gitu," ujar Fadli.

Fadli mengapresiasi keputusan Partai NasDem yang telah mengusung Anies sebagai capres 2024. Dia menilai setiap partai politik (parpol) memiliki preferensi masing-masing.

"Ya kalau menurut saya tentu setiap parpol memiliki preferensi, memiliki hitung-hitungan dan saya kira kita hargai deklarasi dan pencapresan dari setiap partai, termasuk yang baru-baru ini dilakukan Partai NasDem dengan mencalonkan Pak Anies," ucap Fadli.

(maa/tor)



Hide Ads