Didesak Mundur Lagi oleh 3 Majelis PPP, Suharso Klaim Belum Terima Surat

Didesak Mundur Lagi oleh 3 Majelis PPP, Suharso Klaim Belum Terima Surat

Nahda Rizki Utami - detikNews
Senin, 29 Agu 2022 16:22 WIB
Ketum PPP Suharso Monoarfa bertemu Gus Baha di Rembang, Minggu (17/4/2022),
Foto: Suharso Monoarfa (Mukhammad Fadlil/detikJateng)
Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) PPP Suharso Monoarfa buka suara terkait adanya desakan yang kedua kalinya dari 3 Ketua Majelis Partai agar melepas jabatannya buntut kontroversi pidato 'amplop kiai'. Suharso mengaku tidak pernah menerima surat desakan mundur sebagai ketum PPP.

"Gak terima suratnya," kata Suharso kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Suharso menilai adanya desakan agar dirinya mundur dari kursi Ketum PPP tidak perlu direspons. Suharso menegaskan dirinya tidak pernah menerima surat desakan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gak perlu saya respons, saya gak terima suratnya," jelas Suharso.

"Itu bukan kedua kali juga saya kira, suratnya gak ada," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Suharso mengatakan, pihaknya sudah membahas terkait adanya desakan itu. Namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut.

"Iya sudah bicara. Ya kita lihat aja nanti," ujarnya.

Sebelumnya, muncul surat kedua dari Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP kembali mendesak Ketua Umum Suharso Monoarfa mundur dari kursi ketum. Politikus senior PPP Usman M Tokan atau Donnie Toka menyebut surat itu dilayangkan karena yang pertama diabaikan Suharso Monoarfa.

"Surat yang dilayangkan pertama nggak dia respons. Malah pergi ke tempat kiai-kiai untuk silaturahim terus meminta supaya dicabut," kata Usman saat dihubungi, Senin (29/8).

Usman mengatakan para kiai yang menandatangani surat rata-rata enggan mencabut permintaan agar Suharso Monoarfa mundur dari kursi ketua umum. Menurutnya, para kiai tetap berpegang pada langkah yang diambil para majelis.

"Sementara para kiai itu kan sudah punya komitmen. Sudah melakukan diskusi bersama, jadi kan nggak bisa sendiri-sendiri, kan gitu ya. Sehingga para kiai rata-rata tidak mau mencabut surat itu. Kemudian melayangkan surat yang kedua itu," kata dia.

Lebih lanjut, Usman mengatakan permintaan itu datang dari kalangan internal yang merasa aspirasinya tak ditampung semasa Suharso memimpin. Usman mengatakan gejolak di internal muncul sekitar 3 bulan belakangan.

Simak juga 'Dipolisikan Terkait 'Amplop Kiai', Suharso: Itu Kesalahpahaman!':

[Gambas:Video 20detik]



(nhd/maa)



Hide Ads