Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Moh Rano Alfath menanggapi pelaporan soal suara 'sayang' yang berasal dari ponsel Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi saat rapat. Rano menilai hal itu tak perlu diperpanjang.
"Menurut saya nggak ada masalah dan tidak perlu diperpanjang," kata Rano saat dihubungi, Minggu (28/8/2022).
Rano menilai kejadian itu tak ada unsur tindakan asusila. Menurut Rano, Ketua MKD DPR itu juga telah memberikan klarifikasi bahwa suara tersebut muncul dari sambungan telepon istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kekhilafan yang manusiawi dan tidak ada unsur tindakan asusila. Toh, Pak Aboe juga sudah mengklarifikasi sendiri di hadapan media bahwa suara tersebut berasal dari istrinya," kata Rano.
Rano mengatakan tindak lanjut pelaporan itu di MKD akan menghasilkan hal yang sama. Dia lalu menyinggung rapat bareng Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu yang berlangsung sekitar 10 jam sehingga wajar ada kelalaian.
"Jadi kalau misalnya kita tindaklanjuti di MKD hasil verifikasi juga akan sama saja. Dan rapat dengan Kapolri berlangsung dari jam 10 pagi sampai 7 malam, topik yang dibahas berat-berat dan sangat dinanti masyarakat. Jadi wajar kalau ada kelelahan misal lupa meng-silent nada dering HP atau tidak sengaja menyalakan speaker dan sebagainya hingga apes aja bahwa itu suara bocor pada saat rapat live. He-he-he...," kata Rano.
"Ini murni kelalaian. Apalagi mikrofon di ruang Komisi III juga lumayan sensitif terhadap suara apapun," imbuhnya.
Anggota DPR Fraksi PKB ini mengaku mengenal Aboe sebagai pribadi yang baik. "Saya juga mengenal baik pak Aboe sebagai pribadi yang berakhlak baik, jadi tidak perlu diperpanjang. Lagipula siapa sih yang nggak mau dipanggil sayang? Apalagi sama istri tercinta, gitu, kan, he-he-he..., saya juga berharap," ujarnya seraya berkelakar.
Lebih lanjut, Rano mengatakan masih ada hal lain yang menurutnya lebih substantif untuk dibahas selain terkait pelaporan suara 'sayang' itu. "Intinya ya sudah masih banyak hal-hal yang lebih substantif yang bisa dibahas ketimbang suara ini," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikut.
Sebelumnya, Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman mengusulkan laporan terhadap Aboe itu ditolak. Dia mengaku sudah mempelajari laporan soal suara misterius 'sayang' saat rapat.
"Saya sudah pelajari laporan terhadap Habib Aboe. Saya akan usul laporan tersebut ditolak," kata Habiburokhman dalam keterangannya, Sabtu (27/8).
Habiburokhman meyakini suara misterius itu merupakan istri Aboe Bakar. Dia mengaku mengenal istri Aboe Bakar.
"Suara tersebut mirip suara istri beliau yang kebetulan saya juga kenal karena kami bersahabat," ujarnya.
Waketum Gerindra ini berpandangan wajar saja seorang istri menelepon karena saat itu rapat berlangsung hingga malam hari.
Bocornya suara 'sayang' di rapat itu, kata Habiburokhman, merupakan ketidaksengajaan. Dia menegaskan tidak ada tindakan asusila terkait hal itu.
"Mungkin karena sudah jam makan malam, istri menelepon dari rumah. Kemarin kan rapat hampir 10 jam," ujarnya.
"Menurut saya, hal tersebut murni ketidaksengajaan dan sama sekali tidak ada muatan asusila," lanjut Habiburokhman.
Habiburokhman mengatakan dirinya mengenal Aboe Bakar dengan baik. Dia menyebut Aboe Bakar jauh dari perbuatan tidak terpuji.
"Saya tahu betul beliau jauh dari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji, akhlak beliau benar-benar terjaga," ujarnya.
Sebelumnya, geger suara misterius 'sayang' muncul di rapat Komisi III DPR bersama Kapolri, Rabu (24/8) lalu. Aboe Bakar mengakui suara itu berasal dari handphone miliknya. Sejumlah pihak pun melaporkan hal itu ke MKD DPR.
(fca/imk)