Waketum Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas buka-bukaan terkait Demokrat yang membutuhkan koalisi besar untuk memenangkan Pemilu 2024 dan menjalankan pemerintahan. Partai NasDem menilai koalisi besar hanya akan memperkecil pilihan rakyat terhadap calon presiden (capres) yang akan dipilih.
"NasDem melihat bahwa koalisi besar itu hanya akan memperkecil pilihan-pilihan terhadap rakyat untuk calon pemimpin sehingga masyarakat dipaksa untuk memilih apa yang disodorkan oleh koalisi partai," kata Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).
Ali berharap akan hadir tiga pasangan calon dalam Pilpres 2024 nanti. Tiga pilihan itu, lanjut Ali, agar masyarakat mempunyai banyak pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berharap dalam Pilpres nanti akan lahir paling tidak tiga pasangan sehingga masyarakat lebih punya banyak pilihan untuk memilih calon pemimpinnya," jelas Ali.
Ali kemudian menyebut kemenangan Pemilu 2024 nanti bukan hanya ditentukan oleh sebarapa besar koalisi. Menurutnya, kemenangan itu dapat ditentukan berdasarkan tokoh yang diusung dari koalisi tersebut.
"Bagi NasDem kemenangan itu tidak semata ditentukan oleh seberapa besar koalisi, tapi bisa ditentukan oleh siapa figur yang diusung dan gagasan apa yang dikeluarkan untuk masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Ali menyampaikan, sampai saat ini belum ada koalisi besar yang muncul untuk Pemilu 2024 nanti. Diketahui, sampai saat ini, baru hanya ada dua koalisi yang diumumkan, yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP dan juga koalisi Gerindra-PKB.
"Sampai hari ini belum ada koalisi besar yang muncul. Kalau kemudian kita mengikuti perkembangan deklarasi beberapa parpol bahwa KIB dengan tiga partai ya, Gerindra dengan PKB, terus PDIP belum kita tahu ke mana arahnya karena memang dia satu-satunya partai yang bisa mengusung sendiri," imbuh Ali.
"Sehingga dari apa yang kita lihat hari ini belum tergambar seperti apa koalisi besar yang dimaksud Ibas dalam statement tersebut," tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Demokrat Resmi Daftar Pemilu 2024, AHY Targetkan Raih 15% Suara':
Demokrat Butuh Koalisi Besar
Diketahui, Partai Demokrat (PD) belum menentukan bahtera politiknya untuk bertarung di Pemilu 2024. Waketum PD Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menilai dibutuhkan koalisi besar untuk memenangkan 2024 dan menjalankan pemerintahan.
Ibas mengungkapkan partainya masih membangun komunikasi dengan partai politik lain demi koalisi yang besar, tidak hanya satu atau dua partai. Di luar Demokrat, koalisi yang sudah terbentuk saat ini yakni Koalisi Indonesia Bersatu yang diawaki Golkar-PAN-PPP dan koalisi Gerindra-PKB.
"Saya yakin komunikasi politik tidak bisa berhenti ke satu dua partai, kita ketahui dari masa periode ke periode, koalisi yang besar pun dibutuhkan. Karena setelah terjadinya pemerintahan di akan datang, ya tentu koalisi-koalisi juga membutuhkan tenaga dan energi yang lebih luas," kata Ibas kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8) lalu.
Menurut Ibas, pemerintahan ke depan butuh gabungan beberapa partai. Sementara kondisi politik jelang 2024, menurut Ibas, masih misteri dan masih cair, bahkan bisa ditentukan di hari-hari terakhir pendaftaran capres-cawapres.
"Jadi tidak hanya cukup satu dua partai saja yang memerintah, tapi juga diperlukan gabungan anatara beberapa partai ke depan," jelasnya.
Demokrat, kata Ibas, sampai saat ini masih terus berkomunikasi secara intens dan terbuka kepada parpol lain. Komunikasi itu dilakukan kepada partai yang sudah menyatakan koalisi maupun yang belum.
"Tentu komunikasi secara intens, baik secara terbuka dan tertutup terus dilakukan. Tidak hanya kepada partai-partai yang telah mendeklarasikan dengan koalisinya, tetapi juga dengan partai-partai yang saat ini masih belum melakukan deklarasi terhadap kemungkinan kerja sama ke depannya," jelas Ibas.
(nhd/maa)