Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan 'Rembuk Rakyat' untuk menentukan calon presiden (capres) 2024. PSI menyebut nama yang unggul sementara ini adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Kita akan lempar kepada rakyat jadi justru kita meminta kepada rakyat memberikan masukan kepada kami siapa. Siapa yang paling tinggi? Sementara ini hasilnya Ganjar," kata Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni di KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie turut menimpali. Grace menyebut hasil itu belum final karena angkanya masih berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi prosesnya belum selesai angkanya masih bisa berubah," ujar Grace.
Kembali ke Raja Juli, dia tak mau berkomentar banyak soal apakah Ganjar akan di-endorse Presiden Jokowi atau tidak. Yang terpenting, kata Raja, langkah PSI akan sama dengan Jokowi.
"Yakin kan hanya kepada Allah SWT. Nanti kita usaha aja memberikan sesuatu kepada rakyat," ujar Raja.
"Kita lihat ya tapi kami Insyaallah secara pandangan politik secara gerak politik, langkah-langkah PSI selama ini kami sama dengan Pak Jokowi. Bahkan kami mendirikan partai ini karena terinspirasi Pak Jokowi," ungkapnya.
Diketahui, pada Kamis (28/7) lalu, PSI menegaskan belum menetapkan calon presiden untuk 2024. Penentuan akan dilakukan setelah 'Rembuk Rakyat' berakhir pada November 2022.
"Kami di PSI tetap tegak lurus menjalankan amanat partai termasuk penentuan capres 2024 dalam Rembuk Rakyat," kata Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7).
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Lihat juga Video: Pak Jokowi Endorse Siapa, Prabowo Atau Ganjar?
Dalam rembuk rakyat PSI itu muncul 9 nama yang dianggap ideal untuk meneruskan Presiden Jokowi. Mereka adalah Emil Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mahfud Md, Muhammad Andika Perkasa, Mochamad Ridwan Kamil, Muhammad Tito Karnavian, Najwa Shihab, dan Sri Mulyani Indrawati.
"PSI yakin, sembilan sosok tersebut adalah kader-kader bangsa yang dianggap mampu melanjutkan politik kesejahteraan, politik bersih, dan politik keterbukaan," kata Giring.
Sembilan nama tersebut diperoleh setelah para pengurus dan kader PSI menemui para tokoh muda, guru, akademisi, dunia usaha, tokoh agama, tokoh adat, dan orang-orang yang dianggap mewakili rakyat.
Kesembilan nama itu bukan kader PSI. Tapi, menurut Giring, PSI selalu siap jika salah satu kadernya diminta mengabdi dalam posisi lain di pemerintahan.
"Kami memiliki banyak kader muda potensial, berbakat, serta berprestasi yang siap memenuhi panggilan tugas negara. Tentunya dengan kualifikasi mengikuti tantangan yang saat ini dihadapi presiden," kata Giring.
(whn/rfs)