Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta agar partai-partai tidak menggunakan identitas agama, etnik, dan identitas NU sebagai senjata di Pilpres 2024. Ketua DPP PKB Daniel Johan mengaku bingung dengan pernyataan Gus Yahya lantaran PKB tidak bisa dipisahkan dengan NU.
"Gimana ya, logo PKB saja identik dengan lambang NU, dan itu warisan dari para pendiri PKB yang juga Kyai sepuh NU," kata Daniel Johan saat ditanya soal pernyataan Gus Yahya, Sabtu (6/8/2022).
Lebih jauh, Daniel Johan menjelaskan sejarah didirikannya PKB. Dia menyebut cabang-cabang PKB se-Indonesia didirikan oleh para pengurus NU dengan slogan 'PKB dari NU untu bangsa'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena waktu pertama kali PKB didirikan, yang mendirikan cabang-cabang PKB se-Indonesia juga para pengurus NU, slogan yang didengungkan para pendiri adalah PKB itu dari NU untuk bangsa, dasar pendiriannya pun resmi surat kop NU," ujarnya.
Karena itu lah, dia berpendapat PKB memang tidak bisa dipisahkan dari identitas NU. Namun demikian, Wakil Ketua Komisi IV DPR ini memastikan PKB tak pernah membawa bendera NU saat berkampanye.
"Jadi secara historis memang NU dan PKB tidak bisa dipisahkan, itu yang dipahami segenap kader, mohon maaf kalau ternyata salah. Kalau kampanye yang kita bawa ya bendera PKB. Tapi menjelaskan sejarah PKB yang dari NU kan memang historisnya begitu," ucap dia.
Simak selengkapnya pernyataan Gus Yahya di halaman berikutnya.
Simak Video: Gus Yahya: Jangan Gunakan Politik Identitas, Termasuk NU