Effendi: Kalau Diajak Nyapres KIB, Ganjar Kehilangan Marwahnya

Effendi: Kalau Diajak Nyapres KIB, Ganjar Kehilangan Marwahnya

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 04 Agu 2022 17:17 WIB
Anggota DPR Fraksi PDIP
Effendi Simbolon. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Politikus PDIP Effendi Simbolon bicara peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju jadi capres 2024 bersama gerbong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Bagi Effendi, jika Ganjar maju nyapres dengan KIB akan melunturkan marwahnya sebagai kader PDIP.

"Kalaupun misalnya, Mas Ganjar diajak ke sana (KIB, red). Saya kira kehilangan juga marwahnya," kata Effendi Simbol dalam diskusi Adu Perspektif kolaborasi detikcom dan Total Politik bertema 'Dilema Jokowi, Antara Politik Relawan dan Politik Partai' yang tayang di detikcom, Rabu (3/8/2022) kemarin.

Sebagian besar karir politiknya, Ganjar merupakan kader partai berlambang banteng. Ganjar tercatat sebagai anggota DPR RI, hingga diusung menjadi gubernur Jawa Tengah oleh PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mas Ganjar itu besar karena memang di badannya itu melekat warna merah itu. Melekat Marhaenisme. Melekat ideologi dari Soekarnoisme itu," ujar Effendi.

Ganjar selama ini diketahui masuk ke dalam tiga besar elektabilitas bakal capres 2024 berdasarkan sejumlah lembaga survei nasional. Nama Ganjar bahkan muncul sebagai bakal capres 2024 hasil Rakernas Partai NasDem.

ADVERTISEMENT

"Jadi sebenernya, Mas Budi (Ketum Projo Budi Arie), berhasil tidaknya siapa suksesor Pak Jokowi yang beraliansi massa kecil Soekarno, harus Anda tuntaskan itu Nawacita itu." imbuhnya.

Ketum Projo Budi Arie Setiadi sebelumnya mengatakan dukungan atau endorsement Presiden Jokowi pada salah satu bakal capres akan memberikan pengaruh pada Pilpres 2024. Sebab, kata Budi, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi masih tinggi.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan juga 'Inflasi di Jateng Turun 0,69 Persen, Kok Bisa?':

[Gambas:Video 20detik]



Budi Arie awalnya berbicara mengenai manuver politik partai NasDem yang mengumumkan 3 bakal calon presiden yaitu Anies Baswedan, Jenderal Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo. Itu disampaikan Budi saat ditanya tak ada nama Prabowo Subianto dari salah satu calon itu. Prabowo sendiri akhir-akhir ini hadir dalam beberapa acara dan tampak akrab dengan Jokowi.

"NasDem dalam hal ini, dalam manuver politik sangat cerdas juga, dia baca ya udahlah, ini semua tiga-tiganya bisa mengerek elektabilitas. Kan harus ingat juga, ini kan pileg, pilpres serentak, sejak 2019 ini kan pileg, pilpres serentak, sehingga semua partai akan berhitung," kata Budi Arie.

"Satu, jangan sampai kalah. Kedua, bagaimana meningkatkan elektabilitas. Ketiga, pilihan dalam hal capres-cawapres itu tepat, ini pasti harus berkoalisi dengan partai lain," tambahnya.

Menurutnya, ada 4 komponen yang menentukan pada pemilu 2024. Komponen itu adalah koalisi partai politik hingga dukungan Jokowi dan relawannnya.

"Saya kan sudah sebutkan, komponennya 4, satu koalisi partainya menentukan, kedua capresnya, tiga cawapresnya, dan ke mana Pak Jokowi dan relawannya mendukung, itu sangat menentukan di 2024," kata dia.

Menurutnya, saat ini kesukaan publik kepada Jokowi masih tinggi. Hal itu, kata dia, membuat endorsement Jokowi kepada salah satu calon presiden 2024 akan memberikan pengaruh.

"Karena begitu, karena per hari ini, kesukaan publik kepada Pak Jokowi sangat tinggi, masih di atas 70 persen kesukaan publik. Jadi presiden incumbent dengan tingkat kepuasannya masih tinggi, jadi menurut saya endorsement akan memberi warna atau pengaruh bagi kontestasi di 2024," katanya.

(rfs/tor)



Hide Ads